Langgam.id - Wali Kota Pariaman Genius Umar mengatakan, bahwa Kota Pariaman merupakan daerah pertama di Sumatra Barat yang menerapkan sistem transaksi pembayaran melalui layanan Scan Quick Response Indonesian Standar (QRIS).
Genius mengungkapkan, program pertama telah dilakukan di Pasar Kuraitaji, Los Lambuang Kuraitaji, pedagang UMKM yang ada di Pantai Kata, Pantai Gandoriah, dan Talao Pauah, yang merupakan binaan dari Bank Nagari dan BI.
Menurut Genius, transaksi elektronik ini memang jawaban yang harus dilakukan dalam rangka mengurangi transaksi yang menggunakan uang kertas. Dimana uang kertas tersebut juga terkadang mengandung virus.
Baca juga: Jalin Kerjasama, UNP Bakal Bangun Hotel dan Rumah Sakit di Pariaman
"Intinya bagaimana uang yang ada diganti menjadi transaksi yang berbasis elektronik, apalagi disaat pandemi covid-19 masih mewabah,” kata Genius saat Rakor Bank Indonesia Provinsi Sumbar dengan Pemko Pariaman, Kamis (4/3/2021) di ruang rapat Wali Kota Pariaman.
Genius menambahkan, bahwa dari segi daerah, untuk pembayaran APBD kepada OPD terkait semuanya telah mulai menggunakan transaksi secara digitalisasi dengan pembayaran di atas Rp1.500.000.
Kemudian terangnya, disamping digitalisasi dari sektor pemerintah, dari sektor masyarakat, swasta, sampai ke sektor UMKM, pihaknya akan menargetkan di Kota Pariaman ini bisa mencapai 95 persen atau bahkan kalau bisa 100 persen menggunakan transaksi digitalisasi.
Baca juga: Genjot Kunjungan Wisatawan, Pariaman Tawarkan Meeting Outdoor di Pulau Angso Duo
“Saya mau Kota Pariaman menjadi contoh nasional untuk melakukan transaksi elektronik dan kita lakukan revolusi secara cepat untuk melakukan perubahan ini," tuturnya.
Oleh karena, dirinya mengharapkan bimbingan dari Kepala Perwakilan BI Provinsi Sumbar Wahyu Purnama A, tentang bagaimana caranya melakukan hal seperti ini, agar transaksi elektronik bisa terwujud semuanya.
"Sehingga kita bisa melakukan percepatan dalam melakukan perubahan dari transaksi manual ke transaksi digitalisasi,” harap Genius. (*/yki)