Langgam.id - Sebanyak 45 turis asing atau wisatawan mancanegara yang berlibur di Kepulauan Mentawai terjebak di daerah tersebut. Mereka tidak diizinkan keluar sejak pemerintah kabupaten mengetatkan orang keluar masuk.
Bupati Mentawai, Yudas Sabaggalet mengatakan turis itu juga enggan pulang ke negara mereka, karena di negara mereka juga terjadi pandemi covid-19 dan bahkan ada yang lockdown.
"Mereka masih di sini dan belum boleh keluar Mentawai. Di kampung mereka juga sudah lockdown. Dari pada mereka terkatung katung di kampungnya mending mereka di sini," katanya dalam jumpa pers dengan wartawan lewat video conference yang digelar IJTI Sumbar, Sabtu (11/4/2020).
Para turis tersebut juga disuruh beraktivitas di tempat mereka masing-masing dengan tertib dan tidak boleh kontak dengan masyarakat. Pemkab juga sudah melaporkan mereka ke pihak imigrasi agar mendapat izin tinggal sementara sampai kondisi memungkinkan.
"Mereka banyak datang untuk wisata. Dengan kondisi ini, mereka diizinkan tinggal walaupun sudah habis izinnya. Mereka tinggal di resort dan tidak boleh kontak dengan masyarakat," katanya.
Para turis itu tersebar di sejumlah resort penginapan yang berada di pulau dan jauh dari rumah penduduk. Semua dalam keadaan sehat. Mereka juga diberi makanan oleh masyarakat sekitar dengan meletakkannya di atas kapal, lalu turis itu menjemputnya sehingga tidak ada kontak.
"Kondisi kesehatan mereka dalam baik. Mereka juga menjaga makanan yang akan dikonsumsi dengan cara berjemur di atas kapal di laut," katanya.
Para turis itu berasal dari, Eropa, Amerika Serikat dan Australia yang merupakan turis yang ingin berselancar atau surfing di Mentawai.
Ia mengatakan kepulauan Mentawai sudah menutup jalan masuk bagi pendatang sejak 31 Maret 2020. Bagi masyarakat Mentawai yang masuk bakal diberlakukan protokol kesehatan dengan ketat.
Semua hotel dan penginapan dilarang menerima tamu. Kapal yang datang hanya bisa membawa bahan kebutuhan pokok, BBM, atau logistik untuk penanganan dan pencegahan Covid 19. (Rahmadi/SS)