Langgam.id - Tumbuhan langka dan dilindungi jenis bunga Rafflesia Tuan-mudae yang tumbuh di tepi Danau Maninjau, Kabupaten Agam diperkirakan mencapai diameter terbesar di dunia, mulai memasuki fase mekar.
Bunga tersebut terletak di dalam kawasan hutan cagar alam Maninjau di Jorong Marambuang Nagari Baringin Kecamatan Palembayan Kabupaten Agam, Sumatera Barat.
Pengendali Ekosistem Hutan BKSDA Agam, Ade Putra mengatakan pengamatan terhadap mulai mekarnya bunga itu berdasarkan hasil pemantauan dan monitoring yang dilakukan pada hari Senin (30/12/2019) oleh tim Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat melalui Resor Agam.
"Individu bunga yang akan mencapai puncak mekar sempurna pada hari Rabu (01/01/2020). Diperkirakan akan mencapai diameter lebih 110 cm," katanya kepada langgam.id, Senin (30/12/2019).
Dijelaskannya, sebelumnya pada akhir tahun 2017 di lokasi dan inang yang sama mekar bunga dengan diameter terbesar di dunia. Yakni, 107 cm.
Rafflesia Tuan-mudae merupakan species yang hampir mirip dengan Rafflesia Arnoldi. Namun berdasarkan hasil penelitian dan explorasi yang dilakukan oleh Agus Susatya, ahli bunga Rafflesia dari Universitas Bengkulu pada oktober tahun 2017, menyebutkan beberapa perbedaan.
Perbedaannya yaitu morfologi atau fisik antara jenis Rafflesia di cagar alam Maninjau dengan Arnoldii, seperti warna kelopak (perigon). Untuk bunga Arnoldii lebih bewarna ke oranye sedangkan tuan mudae ke arah merah maron.
Kemudian pola putih atau bercak pada kelopak bunga. Bercak di Cagar Alam Maninjau, tunggal sedangkan Arnoldii itu ganda (besar dan kecil).
Lalu, pola bercak Arnoldii besar di kelilingi dengan ukuran kecil. Sedangkan di Maninjau tidak. Bunga Rafflesia di Maninjau, jarak antar bercak agak berjauhan. Arnoldii lebih rapat dan bagian dalam (ramenta) atau bulu berada pada bagian dalam.
Sampai dengan akhir 2017 jumlah jenis tumbuhan Rafflesia di dunia tercatat ada 31 jenis. Sebanyak 15 jenis terdapat di Indonesia, dan 11 jenis berada di pulau Sumatra.
"Bunga Rafflesia ini akan terus dipantau oleh BKSDA sampai dengan 7 hari ke depannya," ujarnya. (Rahmadi/HM)