Langgam.id - Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi resmikan peluncuran proyek penguatan perhutanan sosial Provinsi Sumbar (SSF Project) di Hotel Mercure, Padang, Jumat (8/10/2021) lalu. Proyek tersebut dilaksanakan untuk mewujudkan sumbar sebagai provinsi pelopor implementasi spirit perhutanan sosial di Indonesia.
"Kita menyadari 81,97 persen Desa/Nagari di Provinsi Sumbar berada di dalam dan di sekitar hutan, dengan jumlah penduduk yang cukup besar dan tingkat kemiskinan yang cukup signifikan," kata Mahyeldi dikutip dari laman resmi pemda.
Menurutnya, mata pencaharian penduduk umumnya adalah bertani dengan lahan yang terbatas. Sehingga, dengan akses kelola kawasan hutan melalui perhutanan sosial diharapkan bisa menambah luas lahan usaha, jenis komoditi dan nilai tambah produk kehutanan dengan tetap menjaga kelestarian hutan.
Kementerian LHK dan lembaga donor World Bank turut memberikan dukungan atas program SSF Sumbar ini. Sebanyak 14.7 juta dolar Amerika akan dipusatkan di 45 desa di Kabupaten 50 Kota dengan memperluas wilayah perhutanan sosial dan menjadikan area tersebut sebagai basis pembangunan kehutanan.
Acara peresmian ini turut dihadiri secara virtual oleh Dirjen Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan Kemen LHK Bambang Supriyanto. Ia menyatakan pemilihan Sumbar dalam proyek ini dikarenakan keanekaragaman hayati yang terdapat di hutan Sumbar.
“Melalui projek ini kita berharap Kabupaten 50 Kota bisa menjadi daerah percontohan dalam tata kelola perniagaan hutan dan juga tata kelola usaha untuk percepatan perubahan sosial, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kita berharap proyek ini berhasil dalam 5 tahun ke depan. Proses fasilitasi dan sinkronisasi harus dikuatkan dengan tetap mengedepankan pelestarian lingkungan,” tutur Bambang.