Sumbar Peringkat 3 Vaksinasi Covid-19 Terendah di Indonesia, Ini Penyebabnya

Sumbar Peringkat 3 Vaksinasi Covid-19 Terendah di Indonesia, Ini Penyebabnya

Gubernur Sumbar Mahyeldi disuntik vaksin covid-19 beberapa waktu lalu. (foto: Rahmadi/Langgam.id)

Langgam.id - Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) merupakan daerah dengan peringkat ketiga terendah capaian vaksinasi covid-19 di Indonesia atau nomor 32 dari total 34 provinsi. Hal ini disebabkan oleh beberapa alasan.

"Angka vaksinasi covid-19 kita nomor tiga terendah di Indonesia. Ini memang sebuah kondisi yang ril kita hadapi terjadi di tengah-tengah masyarakat," kata Kepala Dinas Kesehatan Sumbar, Arry Yuswandi di Auditorium Gubernuran Sumbar, Jumat (18/6/2021).

Dia menjelaskan, vaksinasi covid-19 di Sumbar tidak mudah dilakukan. Bahkan bagi orang yang sudah bersedia divaksin saja kadang juga tidak jadi divaksin akibat kondisi kesehatan tidak memenuhi persyaratan.

"Contohnya kemaren kita bawa 20 lansia (lanjut usia) ke Puskesmas untuk divaksin, pas selesai pemeriksaan ke-20-nya tidak bisa divaksin, rata-rata akibat hipertensi dan ada penyakit penyerta lainnya," ujarnya.

Arry mengungkapkan, kemudian penyebab vaksinasi sulit dilakukan karena sangat sulit meyakinkan masyarakat karena begitu besarnya pengaruh isu negatif di media sosial.

"Kemudian, masih ada ASN, pemangku kebijakan, pelayan publik, tokoh masyarakat dan tokoh agama yang belum bersedia divaksin. Minim peran alim ulama untuk ikut sosialisasi vaksinasi ke kelompok tertentu," bebernya.

Ia menambahkan, bahwa kendala vaksinasi juga terjadi karena belum terlihat hukuman bagi ASN di luar bidang kesehatan dalam peningkatan cakupan vaksinasi covid-19. Selain itu, juga terjadi minimnya sosialisasi ke lansia dan pra lansia karena belum bisa menjangkau sasaran secara merata.

Arry menyebut sampai saat ini baru sekitar 23 persen vaksinasi berhasil dilakukan dari total sekitar 870 ribu orang divaksin dari tahap I dan tahap II. Meski demikian, pihaknya optimis bahwa vaksinasi covid-19 di Sumbar akan terus meningkat.

Ia mengatakan, berbagai usaha terus dilakukan untuk mencapai itu. Pemerintah harus proaktif untuk menjemput bola dan tidak hanya menunggu saja. Termasuk mendekati para tokoh alim ulama agar bisa mendukung program vaksinasi covid-19 di Sumbar.

"Kita optimis, kita sifatnya proaktif seperti melakukan vaksin keliling, kalau tidak begitu tidak berhasil. Misalnya, petugas puskesmas datang ke nagari mengumpulkan lansia, termasuk melibatkan alim ulama, mudah-mudahan dukungannya makin kuat," harapnya. (Rahmadi/yki)

Baca Juga

Sakato FC Juara Lambox Mini Soccer Trofeo, Tumbangkan Bank Nagari dan Semen Padang
Sakato FC Juara Lambox Mini Soccer Trofeo, Tumbangkan Bank Nagari dan Semen Padang
Kembali Pimpin Padang Panjang, Hendri Arnis Janjikan 33 Progul
Kembali Pimpin Padang Panjang, Hendri Arnis Janjikan 33 Progul
Liga 1: Tandang ke Persis Solo, Semen Padang FC Targetkan Bawa Poin Penuh
Liga 1: Tandang ke Persis Solo, Semen Padang FC Targetkan Bawa Poin Penuh
Calon Bupati Dharmasraya Annisa Suci Ramadhani Blusukan di Pasar Sikabau
Resmi Jadi Bupati Dharmasraya, Annisa Suci Ramadhani Kepala Daerah Perempuan Pertama di Sumbar
PTUN Jakarta memutuskan gugatan (keberatan) Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) - Kantor Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Kota Padang
Kesalahan Teknis pada e-Court, Gugatan LBH Padang atas Pencemaran di PLTU Ombilin Kandas
Warga Buncah, Ada Mayat Terbungkus dalam Karung di Tanah Datar
Warga Buncah, Ada Mayat Terbungkus dalam Karung di Tanah Datar