Langgam.id - Manajemen PT Semen Padang meminta agar para inovator yang akan bersaing pada Semen Padang Improvement Event (SPIE) tahun 2020, dapat mengimplementasikan Internet Of Things (IoT).
Pasalnya, infrastruktur jaringan global yang dapat menghubungkan perangkat keras dan virtual melalui eksploitasi data capture serta kemampuan komunikasi itu, sangat tepat dikemukakan oleh para inovator di masa era new normal sekarang ini.
"Kalau bisa, dari sekian judul inovasi atau improvement yang masuk ke kami, minimal sebanyak 10 persen mengimplementasikan IoT," kata Senior Total Productive Manajemance (TPM) Officer PT Semen Padang Fery Sarvino, Jumat (3/7/2020).
Fery menyebut bahwa implementasi IoT itu diharapkan dapat dikemukakan pada ajang SPIE tahun ini, supaya dapat membantu manajemen perusahaan dalam menjalankan protokol new normal, seperti pembatasan karyawan untuk berinteraksi secara langsung.
"Sekarang ini interaksi secara langsung antar karyawan di lingkungan kerja sudah dibatasi dan interaksi diarahkan secara virtual. Kepada para inovator, jadikanlah ajang SPIE ini sebagai momentum untuk manfaatkan teknologi IoT di era new normal Covid-19," ujarnya.
Hingga akhir Juni kemarin, lanjutnya, sudah ada 50 inovasi yang masuk ke TPM Semen Padang untuk ajang SPIE tahun 2020. Namun belum ada inovasi yang mengarah ke implementasi IoT, kecuali inovator dari labor Semen Padang, tapi itu barus sebatas ide inovasi dan belum diregister.
Kendati begitu, Fery juga menuturkan bahwa pada SPIE tahun sebelumnya sudah ada inovator yang telah mengimplementasikan teknologi IoT ke dalam karyanya, seperti dalam pengambilan data secara langsung dari peralatan dan pengolahan di gardu Induk.
Bahkan, karya tersebut juga diikutsertakan pada ajang Temu Karya Mutu dan Produkvititas Nasional (TKMPN) XXIII yang digelar di Solo, Jawa Tengah, pada November 2019 lalu, dan keluar sebagai juara.
"Nah, inovasi-inovasi seperti ini lah yang diharapkan muncul pada ajang SPIE tahun ini, apalagi kami di TPM juga punya cita-cita untuk mengembangkan teknologi IoT lebih jauh, terutama dalam pengembangan infrastruktur serta sistim digitalisasi di lingkungan pabrik," tuturnya.
Ditambahkan Fery, SIG yang merupakan holding PT Semen Padang, sejauh ini sudah mengimplementasikan sistim pemantauan kondisi kerja dan kesehatannya dalam aplikasi Forca ERP.
"Jadi, dengan adanya aplikasi Forca ERP ini, kawan-kawan inovator diharapkan dapat menjadikan ini sebagai salah satu contoh pemanfaatan teknologi digital dan IoT yang bermanfaat bagi perusahaan dan memacu kawan-kawan inovator dalam memunculkan sebuah improvement-improvement untuk ajang SPIE tahun ini," pungkasnya.
Secara terpisah, Kepala Unit Humas & Kesekretariatan PT Semen Padang Nur Anita Rahmawati mengatakan, semangat melakukan improvement dan inovasi di PT Semen Padang tidak pernah surut.
Guna mewadahi hal itu, PT Semen Padang dan SIG mewadahi hal tersebut. Di Semen Padang setiap tahun digelar Semen Padang Improvement Event (SPIE). Bagi yang meraih prestasi diikutkan pada ajang kompetisi inovasi di group SIG. Tak hanya itu, para inovator PT Semen Padang yang berprestasi selain diikutkan pada ajang-ajang nasional, juga dikirim berkompetisi di tingkat internasional.
Berbagai prestasi di dalam dan luar negeri telah berhasil ditorehkan tim inovasi Semen Padang. Misalnya, pada 2019 lalu, tim inovasi PT Semen Padang berhasil meraih prestasi gemilang di ajang Asia Pacific Quality Organization (APQO) International Conference ke- 25 di Bali 14 - 16 Oktober 2019. Pada iven yang diikuti sebanyak 700 orang peserta dari 300 lebih perusahaan dari 19 negara itu, empat tim yang dikirim Semen Padang semuanya berhasil meraih 3 Stars, anugerah tertinggi pada ajang tersebut.
"Pada September 2019 lalu, Semen Padang juga mengirim tim yang berhasil meraih predikat "Gold" pada International Convention On Quality Control Circle (ICQCC) di Tokyo," terang Nur Anita. (rls/HF)