Langgam.id - Semen Padang Hospital (SPH) mengadakan kegiatan Coaching Tuberkulosis. Kegiatan inj ini merupakan pendampingan teknis dari Dinas Kesehatan Kota Padang untuk meningkatkan kualitas tata laksana dan pelayanan Tuberkulosis di rumah sakit. Coaching dilakukan melalui pemaparan materi, diskusi kasus, review SOP, serta simulasi alur pelayanan pasien TB di rumah sakit.
Manager Layanan Poliklinik & MCU Semen Padang Hospital, dr. Suciliani Deyosky mengatakan, pihak yang terlibat dalam kegiatan ini yakni Dokter, perawat, analis laboratorium, dan petugas farmasi dari SPH, serta tim pendamping dari DKK Padang.
"Pemateri ditunjuk oleh DKK Padang, terdiri dari dokter spesialis anak, perawat TB terlatih, analis laboratorium TB, dan petugas farmasi yang berpengalaman dalam program TB," katanya.
Ia mengatakan, kegiatan dilaksanakan pada Mei – Agustus 2025, dengan total 4 kali pertemuan.
" Output yang diharapkan dalam hal ini adalah peningkatan kompetensi tenaga kesehatan dalam diagnosis, tata laksana, dan pemantauan pasien TB. Implementasi alur pelayanan TB yang sesuai standar nasional. Optimalisasi pencatatan dan pelaporan TB melalui aplikasi SITB.
Peningkatan koordinasi lintas profesi dalam penanganan TB," paparnya.
Ia menjelaskan untuk penanganan pasien TBC di SPH, pasien TB ditangani dengan mengikuti pedoman nasional TB, dimulai dari skrining gejala, pemeriksaan laboratorium (Tes Cepat Molekuler / TCM), rontgen bila perlu, hingga penatalaksanaan terapi OAT.
"SPH juga melakukan edukasi pasien dan keluarga, serta melaporkan kasus TB ke DKK melalui SITB," terangnya.
Ia berharap, kegiatan ini bisa memperkuat jejaring rujukan dan koordinasi TB dengan DKK. Memastikan seluruh tenaga kesehatan memahami prosedur penanganan TB yang mutakhir. Meningkatkan angka penemuan kasus TB di rumah sakit. Menurunkan angka putus obat TB di wilayah kerja SPH.
Sementara itu, salah seorang peserta, Tiwi mengatakan,kegiatan ini sangat bermanfaat karena memberikan pembaruan informasi dan memperjelas alur pelayanan TB di rumah sakit. Selain itu, coaching memfasilitasi diskusi langsung antara tenaga kesehatan dan pihak DKK.
"Teknik diagnosis TB anak dan dewasa yang sesuai standar terbaru. Penggunaan dan pelaporan melalui aplikasi SITB.
Peningkatan keterampilan komunikasi edukasi pasien TB untuk meningkatkan kepatuhan minum obat," katanya.
Ia berharap penanganan TB di SPH menjadi lebih cepat, terkoordinasi, dan sesuai pedoman, sehingga dapat menekan penularan TB di masyarakat.