Langgam.id - Seorang penumpang moda transportasi Trans Padang diturunkan pramugara karena tidak memiliki kartu Brizzi sebagai alat pembayaran. Hal ini dialami Reno Fernandez, seorang Dosen di Universitas Negeri Padang (UNP).
Kasus ini turut memancing komentar Pakar Trasnportasi Universitas Andalas (Unand), Yossyafra. Ia mengatakan, seharusnya Pemerintah Kota Padang menyediakan metode pembayaran beragam. Langkah ini, sebagai jalur alternatif bagi penumpang yang hanya sekali-sekali mengunakan Trans Padang.
Sehingga, katanya, insiden penurunan penumpang karena tidak memiliki kartu Brizzi tidak lagi terjadi. Namun, pilihan metode pembayaran dengan cas tersebut bukan yang utama dalam pembayaran di Trans Padang.
"Makanya harus ada metode beragam, dan alternatif yang disediakan. Tapi jangan itu (cas) yang diutamakan, yang diutamakan adalah yang smart. Satu dua orang penumpang okelah," ujar Yossyafra dihubungi langgam.id, Senin (14/10/2019).
Hakikatnya, lanjut Yossyafra, transportasi merupakan pelayanan publik untuk semua lapisan masyarakat. Semua konsep dari angkutan umum itu harus memenuhi lapisan masyarakat.
Namun, lanjutnya, beralihnya metode pembayaran Trans Padang dari tunai ke non tunai dengan mengunakan kartu Brizzi merupakan suatu pilihan pemerintah menuju smart city. Secara pribadi, Yossyafra mendukung langkah tersebut karena memudahkan pemerintah untuk menghitung pemasukan kas daerah.
"Kartu Brizzi suatu produk, suatu pilihan. Kenapa pemerintah melangkah ke situ, karena bagian dari konteks smart city. Sehingga, tidak terjadi penyelewengan atau mungkin orang (penumpang) bayar tapi tidak masuk kas pemerintah, padahal pemerintah mengeluarkan pembayaran untuk itu," ungkapnya.
Menurut Yossyafra, pengunaan kartu Brizzi merupakan perkembangan zaman yang tidak bisa ditolak Pemerintah Kota Padang. Selain itu, langkah ini, menjadi pemasukan keuangan daerah menjadi teratur dan terhindar dari tindakan korupsi.
"Pemerintah perlu tahu berapa orang naik mengunakan trans Padang. Selama ini kan tak tercatat dengan baik. Dengan ada itu (Brizzi) tercatat dengan baik, bank akan menyerahkan berapa uang dari penumpang yang naik," katanya.
"Sehingga Pemerintah dapat merencanakan pembangunan transportasi untuk kota Padang. Jadi jangan melihat adanya insiden karena segala macam, tapi kita melihat luas dan jangka panjang. Ini salah satu mekanisme kontrol yang dilakukan Pemerintah Kota Padang," sambung Yossyafra. (Irwanda/RC)