Langgam.id - Pemerintah Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) merilis 1.486 Orang Dalam Pemantauan (ODP) wabah virus corona. Data tersebut tercatat dalam website https://corona.sumbarprov.go.id/ pada Rabu (18/3/2020).
Ribuan ODP ini diketahui baru pulang dari daerah terjangkit. Namun, Gubernur Sumbar Irwan Prayitno tak merinci sebaran ODP di kabupaten dan kota di Sumbar karena hanya dalam pengawasan, bukan positif.
Irwan meminta bagi setiap rumah sakit di Sumbar apabila ada masyarakat yang mengalami gejala, untuk tidak langsung di bawa ke dua rumah sakit rujukan corona. Seperti ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) M Djamil Padang dan Rumah Sakit Achmad Mochtar (RSAM) Kota Bukittinggi.
"Kami rapat bersama para direktur rumah sakit di Sumbar juga meminta kalau ada masuk pasien diduga itu di daerah agar tidak langsung dikirim ke M Djmail atau RSAM. Kenapa? Karena kalau dirujuk penuh nanti," ujar Irwan saat jumpa pers di Istana Gubernuran, Rabu (18/3/2020).
Menurut Irwan, seluruh rumah sakit di Sumbar memiliki dokter spesialis paru-paru, kecuali Kabupaten Kepulauan Mentawai. Para dokter spesialis paru-paru secara ilmu kedokteran sudah bisa menentukan apakah pasien layak atau tidak dirujuk.
"Ini sudah ditekankan saat rapat tadi. Dan juga di sampaikan di rumah sakit Universitas Andalas mungkin tiga hari ke depan bisa dipakai tambahan isolasi. Saat ini sedang dibangun kamar mandi, ini protapnya," katanya.
Pemerintah Provinsi Sumbar juga sedang menunggu Alat Pelindung Diri (APD) yang telah dipesan untuk perawat. APD ini direncanakan akan segera datang untuk mem-backup rumah sakit rujukan penanganan corona.
"Thermo gun juga kita beli banyak, ini akan kita berikan ke sekolah-sekolah yang akan masuk diperiksa. Di airport Bim juga telah diberlakukan, di kantor-kantor juga. Setiap rapat kita lakukan, juga diberlakukan," tuturnya. (Irwanda/ICA)