Berita Sumbar terbaru dan terkini hari ini: Rencana pembangunan masjid itu akan disampaikan ke kerajaan, termasuk ke Raja Salman.
Langgam.id - Rencana untuk memnbangun masjid yang akan diberi nana King Salman di Kota Payakumbuh masih dalah tahap pembicaraan atau lobi.
Sebelumnya, rencana akan dibangunnya masjid megah yang akan menelan biaya sekitar Rp290 miliar di atas tanah seluas lima hekter itu telah dibicarakan Kepala Atase Agama Kedutaan Besar Kerajaan Arab Saudi untuk Indonesia, Syeikh Ahmad Bin Isa Al-Hazimi.
Pembicaraan saat itu, untuk pembangunan Masjid King Salman, semua pembiayaan akan ditanggung Arab Saudi.
Namun, soal pembangunan masjid tersebut kembali dibicarakan Duta Besar (Dubes) Arab Saudi, H.E. Esam bin Ahmed Abed al Thaqafi saat berkunjung ke Sumbar untuk melihat lokasi rencana dibangunnya masjid di Pakan Sinayan, Kota Payakumbuh, Minggu (30/1/2022).
Menurut Esam, ia akan berupaya semaksimal mungkin untuk menyampaikan rencana pembangun masjid itu ke Kerajaan Arab Saudi, termasuk ke Raja Salman.
Esam mengaku sangat senang dengan masyarakat Kota Payakumbuh yang suka memuliakan tamu.
"Semoga Masjid King Salman ini bisa segera terwujud. Saja janji, akan saya usahakan sekuat tenaga untuk menyampaikan ke kerajaan, termasuk Raja Salman," ujar Esam dikutip dari rilis Diskominfotik Sumbar, Minggu (30/1/2022).
Esam mengaku akan mengupayakan harapan masyarakay Kota Payakumbuh, dan akan jadi penyambung harapan masyarakat.
"Semoga kita bisa bertemu lagi pada peresmian nanti," ucapnya.
Sementara itu, Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah mengaku sangat mengapresiasi adanya bantuan untuk menbangun masjid yang representatif dari Kedubes Arab Saudi.
Menurut Mahyeldi, sejarah membuktikan, hadirnya tokoh-tokoh besar asal Sumbar hasil didikan dan binaan masjid.
Baca juga: Rencana Bangun Masjid King Salman, Pemko Payakumbuh Siapkan Lahan Sejak 3 Tahun Lalu
"Kami sangat mengapresiasi dan mendukung adanya bantuan ini. Semoga kehadiran Dubes Arab Saudi ini dapat merealisasikan apa yang menjadi harapan masyarakat Payakumbuh," kata Mahyeldi.
—