Smartfarming, BNI Kenalkan Penggunaan Teknologi Bagi Petani di Pasaman Barat

Smartfarming, BNI Kenalkan Penggunaan Teknologi Bagi Petani di Pasaman Barat

Program Gerakan Menyonsong Pertanian 4.0 oleh BNI di Pasaman Barat (Foto: BNI)

Langgam.id – Petani padi, jagung, dan cabai di Desa Tanjung Durian, Kecamatan Gunung Tuleh, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatra Barat kini tidak perlu lagi bingung setiap kali akan memulai bercocok tanam.

Beragam pertanyaan biasanya mengemuka pada saat petani ingin memulai masa tanam, seperti, akankah turun hujan jika menanam bulan ini? Atau, tepatkah bila pupuk ditebar hari ini? Seberapa banyak?

Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan itu lah, BNI menginisiasi Gerakan Menyongsong Pertanian 4.0 bersama dengan Kementerian Pertanian RI dan PT Mitra Sejahtera Membangun Bangsa (PT MSMB).

Gerakan Menyongsong Pertanian 4.0 memasuki daerah kedua, yaitu Pasaman Barat, Sumatra Barat, melanjutkan acara peluncurannya yang pertama dan sukses di Garut, Jawa Barat pada 9 Oktober 2019 lalu.

Dengan teknologi smartfarming 4.0 berbasis internet of things (IOT) menjadi jantung dari program ini. Yang membedakan dari kabupaten sebelumnya, gerakan di Pasaman Barat ini mendapat dukungan dan sinergi dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika RI dan Asian Development Bank (ADB).

BNI menghadirkan program tersebut dengan tujuan membantu petani agar semakin siap menghadapi masa tanam Oktober – Maret 2019/2020 dengan bantuan pemanfaatan teknologi digital.

Dengan teknologi tersebut proses budidaya makin efektif dan akan menghasilkan produksi yang makin meningkat, dan pada akhirnya semakin meningkatkan kesejahteraan rakyat petani.

“Smartfarming 4.0 sendiri merupakan teknologi sensor tanah dan cuaca, sehingga dapat memantau kondisi lahan secara realtime, dan diharapkan mampu memberikan data pertanian yang lebih terukur serta presisi. Cara ini diharapkan akan membantu petani dalam meningkatkan efisiensi dan meningkatkan produktivitas,” kata Ronny Venir, SEVP Jaringan BNI, Rabu (16/10/2019).

Kegiatan tersebut diisi dengan serangkaian aktivitas, mulai dari sarasehan petani untuk meningkatkan produktivitas dengan bantuan pertanian presisi dan kemudahan akses perbankan BNI, hingga penerapan teknologi digital terkini yang sangat mudah digunakan oleh petani dari berbagai jenis tanaman budidaya.

Adapun, acara ini dihadiri oleh Bupati Kabupaten Pasaman Barat Yulianto, Direktur Pembiayaan Kementan Indah Megawati, Kasubdit Ekonomi Digital Pertanian & Perikanan Kominfo Wijayanto, SEVP Jaringan BNI Ronny Venir, GM Divisi Bisnis Usaha Kecil 2 BNI Bambang Setyatmojo, Head Of Region Kantor Wilayah Padang S Hidayat Safwan, Field Officer Program Asian Development Bank (ADB) Pasaman Barat Muhammad Reza Ardillah, Head of Investor Relation and Project Manajement PT MSMB Ari Aji Cahyono, serta lebih dari 200 petani dan perwakilan petani atau kelompok tani serta kewirausahaan pertanian di Kabupaten Pasaman Barat.

Akses Pembiayaan

Ronny menyebutkan peran BNI adalah memastikan agar para petani mendapatkan akses pembiayaan yang murah, mudah, disertai pendampingan yang memanfaatkan teknologi smartfarming RiTx selama proses budidaya.

“Pada musim panen, hasil produksi petani akan diserap oleh offtaker mitra BNI. Ke depan, petani akan menjadi lebih produktif, lebih efisien dan efektif, hasil lahan atau ladangnya mudah dijangkau pasar, serta akhirnya menjadi petani yang profesional dan berkulitas,” katanya.

Sementara itu, Bupati Pasaman Barat Yulianto menyampaikan terima kasihnya kepada BNI atas pelaksanaan Gerakan Menyongsong Pertanian 4.0 ini.

“Pemerintah Pasaman Barat menyambut baik penerapan teknologi baik mekanisasi maupun digitalisasi sehingga dapat membantu produktivitas petani Pasaman Barat. Kiranya KUR BNI dapat terus ditingkatkan terutama untuk membantu masyarakat petani Pasaman Barat," ujarnya.

Melalui sarasehan petani, Fahmi, salah satu petani di Gunung Tuleh menyebutkan bantuan BNI baik berupa pinjaman KUR dengan bunga rendah maupun Corporate Social Responsibility (CSR) teknologi pertanian, bermanfaat bagi petani.

Bantuan tersebut, imbuhnya membantu petani untuk meningkatkan hasil produksi pertaniannya. Menurut Fahmi, banyak manfaat yang didapat dari Gerakan Menyongsong Pertanian 4.0 di Pasaman Barat, ia dapat melihat kondisi lahan sawah hanya melalui HP yang dimilikinya.

Selain itu, BNI memberikan bantuan CSR berupa RITx Soil & Weather Sensor yang digunakan untuk merekam kondisi lahan secara realtime dan memprediksi cuaca yang presisi sehingga petani dapat mengoptimalisasi produksi komoditasnya.

Ronny menuturkan pemberian CSR kepada kelompok tani ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan petani penerima KUR di sektor produksi serta menambah portofolio penyaluran KUR oleh BNI, dimana hingga 30 September 2019 telah mencapai Rp14,4 triliun dan menyentuh 165 ribu penerima di seluruh Indonesia.

Baca Juga

Irigasi Banda Taluak Bawah Tuntas, Petani: Sekarang Sudah Bisa Bayar Kuliah Anak
Irigasi Banda Taluak Bawah Tuntas, Petani: Sekarang Sudah Bisa Bayar Kuliah Anak
Inovasi Pertanian: Pemberdayaan Kader PKK Melalui Pelatihan Hidroponik
Inovasi Pertanian: Pemberdayaan Kader PKK Melalui Pelatihan Hidroponik
Faperta UNAND Gelar Konferensi Internasional Bahas Pertanian Berkelanjutan
Faperta UNAND Gelar Konferensi Internasional Bahas Pertanian Berkelanjutan
Transformasi Penyuluhan Pertanian untuk Kaum Muda
Transformasi Penyuluhan Pertanian untuk Kaum Muda
Jalan Usaha Tani di Nagari Gadut Dibuka untuk Tingkatkan Perekonomian Warga
Jalan Usaha Tani di Nagari Gadut Dibuka untuk Tingkatkan Perekonomian Warga
Mengenalkan Energi Terbarukan sebagai Metode Bertani; Mungkin Bisa Membantu Petani di Kaki Bukit Barisan Lepas dari Belenggu Anomali Cuaca
Mengenalkan Energi Terbarukan sebagai Metode Bertani; Mungkin Bisa Membantu Petani di Kaki Bukit Barisan Lepas dari Belenggu Anomali Cuaca