Langgam.id - Pelaksanaan sidang senat Universitas Andalas (Unand) Padang terkait dengan agenda pemilihan calon Rektor baru untuk periode 2019-2023 mengalami penundaan. Sebelumnya, kegiatan ini dijadwalkan akan berlangsung pada Senin (17/6/2019).
Ihwal penundaan sidang senat pemilihan calon rektor baru Unand ini juga dibenarkan Ketua Panitia Pemilihan, Eva Decroli. Dikatakannya, ada beberapa alasan hingga akhirnya pemilihan terpaksa ditunda. Salah satunya, belum ada laporan masing-masing calon soal rekam jejak keuangannya.
"Iya sudah resmi ditunda. Alasannya karena calon-calon itu, kan ditelusuri rekam jejaknya, terutama rekam jejak keuangannya melalui PPATK (Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan). Jadi itu belum ada (laporan) ke Kemenristekdikti," ujar Eva dihubungi langgam.id, Sabtu (15/6/2019).
Penundaan ini, kata Eva, juga dibuktikan dengan diterimanya surat dari Kemenristekdikti yang ditandatangani Sekretaris Jenderal, Ainun Na'im. Surat itu keluar tertanggal 13 Juni 2019.
Dari isi surat tertulis agar pemilihan calon Rektor Unand ditunda sampai dengan selesai proses penelusuran rekam jejak para calon. Namun, Eva tidak bisa memastikan sampai kapan penundaan ini berlangsung.
"Sampai kapan ditunda belum ada (jadwal) kepastian, tapi mudah-mudahan tidak begitu lama. Karena antusiasme para senator sedang bagus-bagusnya," kata Eva.
Seperti diketahui ada tiga nama yang bakal menjadi calon Rektor untuk tiga tahun kedepan di kampus yang berlokasi di Limau Manis, Pauh, Kota Padang, tersebut. Di antaranya ada Prof Tafdil Husni selaku incumbent. Kemudia dua nama lagi adalah Prof Yuliandri dan Prof Hairul Abrar. (Irwanda/HM)