Langgam.id - Ada yang mengatakan meniup makanan atau minuman panas berlawanan dengan sunah Nabi Muhammad SAW. Ternyata, selain tidak sesuai dengan sunah, kebiasaan ini juga bisa berbahaya bagi kesehatan.
Menurut Dr. Dyah Novita Anggraini, meniup makanan panas dapat menyebabkan kontaminasi mikroorganisme penyebab penyakit.
“Tidak boleh meniup. Itu lebih kepada kuman yang ada di mulut atau bakteri di dalam mulut bisa berpindah ke dalam makanan,” kata Dyah seperti dilansir dari tempo.co, Rabu (19/5/2021).
Dia memaparkan, saat meniup makanan tubuh akan melepaskan karbon dioksida (CO2) dan karbon monoksida (CO). Karbon dioksida yang dilepaskan bereaksi dengan partikel air (H2O) di dalam makanan dan menghasilkan pembentukan asam karbonat (H2CO3). Karbon monoksida itu sendiri saja sudah beracun.
Jadi, jika mengonsumsi makanan setelah meniupnya, berisiko mengganggu keseimbangan asam atau alkali tubuh, yang mengakibatkan ketidakseimbangan metabolisme.
Sementara itu, saat kita menghirup makanan atau minuman panas dapat merubah pH darah. Akibatnya bisa mengalami berbagai gejala seperti sakit kepala, mual, kebingungan, mati rasa, bahkan bisa menyebabkan penyakit serius.
Perubahan pH darah merupakan gejala dari beberapa penyakit utama. Misalnya asma, diabetes, jantung, ginjal, paru-paru, asam urat, infeksi, keracunan, dan perdarahan.(Tempo/Ela)