Langgam.id - Manajemen PT Bank Pembangunan Daerah (BPD) Sumatra Barat alias Bank Nagari mengklaim kinerja perseroan mulai membaik setelah sebelumnya sempat tertekan di masa puncak pandemi Covid-19.
Pemimpin Divisi Sekretaris Perusahaan Bank Nagari Yasrizal Idrus mengatakan secara umum kinerja unit non syariah per Juni 2020 sudah menunjukkan perbaikan seiring penerapan relaksasi kredit dan mulai berjalannya pola kenormalan baru.
"Mulai tumbuh membaik. Ini dapat dilihat dari perkembangan kinerja kredit produktif konvensional yang sempat terkoreksi cukup dalam mulai tumbuh kembali sebesar Rp29,77 miliar dari bulan Mei lalu," katanya didampingi Kabag Humas dan CSR M Riza Harry Susanto, Kamis (30/7/2020).
Baca Juga: Semester I 2020: Bank Nagari Bukukan Laba Bersih Rp170 Miliar
Selain kredit produktif, juga kredit konsumtif konvensional mengalami pertumbuhan dari minus pada Mei menjadi Rp23,59 miliar di bulan Juni 2020.
"Pertumbuhan kredit ini didorong seiring dengan diluncurkannya produk KCU Citra yang merupakan salah satu produk berbasis pinjaman yang ditujukan bagi pegawai yang membutuhkan tambahan dana saat pandemi Covid-19 terjadi," jelasnya.
Begitu juga dengan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) serta rasio kredit bermasalah atau nonperforming loan (NPL) sudah menunjukan adanya perbaikan.
Yasrizal menyebutkan perbaikan itu juga dampak positif dari proses restrukturisasi yang dilakukan bank sesuai dengan kebijakan pemerintah yang tertuang dalam Peraturan OJK Nomor 11 Tahun 2020 tentang Stimulus Perekonomian Nasional.
Baca Juga : Bank Nagari Klaim Sudah Restrukturisasi Kredit Senilai Rp1,37 Triliun
Perbaikan beberapa kinerja tersebut turut berpengaruh positif terhadap peningkatan laba bank di bulan Juni 2020. Bahkan, untuk paruh pertama tahun ini, Bank Nagari mampu mengumpulkan laba bersih Rp170 miliar atau naik 9,5 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp155 miliar.
Perolehan laba tersebut masih cukup bagus di tengah seretnya kinerja perbankan akibat wabah Covid-19. Apalagi, pertumbuhan kredit perbankan juga mengalami perlambatan bahkan cenderung turun.
Adapun, laporan keuangan Bank Nagari per Juni 2020 mencatat aset mencapai Rp25,13 triliun atau tumbuh 2,8 persen dari tahun sebelumnya sebesar Rp24,43 triliun.
Penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) tumbuh 4,5 persen dari 17,98 triliun tahun lalu menjadi Rp18,79 triliun. Sedangkan penyaluran kredit mencapai Rp18,94 triliun atau hanya tumbuh 0,5 persen dari tahun lalu sebesar Rp18,93 triliun.
Sedangkan rasio kredit macet atau nonperforming loan (NPL) gross meningkat menjadi 3,63 persen dari tahun sebelumnya 3,21 persen, dan NPL nett naik menjadi 2,02 persen dari tahun lalu sebesar 1,71 persen. (*/HF)