Langgam.id - Manajemen Semen Padang FC memilih tidak lagi melanjutkan proses naturalisasi pemain asing asal Korea Selatan Yu Hyun Koo. Saat ini manajemen memilih memaksimalkan semua potensi yang ada.
Manajer Semen Padang FC, Effendi Syahputra mengatakan, Semen Padang FC bukan tidak mau membantu proses naturalisasi Yu Hyun Ko. Namun, peluang pemain berpaspor Korea Selatan itu menjadi warga Indonesia cukup kecil.
"Saya anggap tidak menjadi prioritas utama saat ini buat klub. Banyak kebutuhan lain yang perlu dibenahi untuk klub," katanya, Senin (26/10/2020).
Baca juga: Ikut Latihan Semen Padang FC, Proses Naturalisasi Yu Hyun Koo Masih Jalan
Menurutnya, pihak klub posisinya hanya membantu proses naturalisasi. Namun kalau memang tidak bisa maka keinginan tersebut juga tidak bisa dipaksakan. Saat ini, dikabarkan ada klub lain yang memcoba membantu naturalisasi Yu.
"Saya pikir sulit untuk naturalisasi saat ini. Saya udah dapat info valid soal itu. Kalau klub lain mau mencoba ya silahkan," katanya.
Dijelaskannya, Semen Padang pada dasarnya sudah berusaha maksimal. Tapi, proses yang dihadapi memang rumit. Ia juga kecewa ketika mendengar publik terkesan menyalahkan Semen Padang FC.
“Bolanya bukan di kita. Karena kita bantu untuk rekomendasikan. Tapi yang mengurus kan bukan kita. Ada agen khusus yang mengurus itu," ujarnya.
Kemenpora sendiri menurutnya telah merilis penolakan terhadap permohonan naturalisasi pemain asal Korea Selatan awal Oktober 2020 lalu. Menpora Zainudin Amali menolak permohonan tersebut lantaran usia yang sudah tidak produktif.
Meski di dalam berita tersebut Menpora tidak menyebutkan nama dan justru mengarah kepada Lee Yoo-joon, Effendi yakin yang dimaksud oleh Menpora adalah Yu Hyun Koo.
Dia mengatakan saat ia memulai menjabat sebagai manajer Kabau Sirah memang tidak ada juga kesepakatan tentang proses naturalisasi pemain berposisi gelandang tersebut. Ia juga meminta agar suporter memahami kondisi tersebut. Klub harus tetap berjalan tanpa bergantung pada satu pemain.
"Semen Padang FC besar dan terus berjalan tidak hanya karena satu pemain atau satu person tertentu di klub, klub ini harus terus berjalan secara kolektif. Karena tidak ada satu pun person yang lebih besar daripada klub ini," ujarnya. (Rahmadi/ABW)