InfoLanggam — SeIBa International Festival (SIF) yang akan digelar pertengahan September ini dipresentasikan dihadapan Subdit Kemenag RI dan seluruh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN).
Umumnya para wakil rektor PTKIN ingin mengirim utusan ke SIF ini karena memiliki nilai internasional dan itu penting bagi kampus.
Presentasi yang dilakukan Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama, Welhendri Azwar memperkenalkan maksud dan tujuan dari SIF, yang sukses digelar perdana pada tahun lalu dengan menghadirkan utusan dari Filipina, Thailand dan Malaysia.
“SIF adalah ivent festival kebudayaan, yang dikemas dalam seni budaya dan akademik. Ivent seni budaya, merupakan turunan dari visi dan misi UIN Imam Bonjol Padang tentang keberagaman budaya yang berdasarkan ajaran agama. Hal ini merujuk falsafah Minangkabau, Adat Basandi Syara’, Syara’ Basandi Kitabullah,” ungkap Welhendri, di hadapan pertemuan koordinasi kemahasiswaan PTKIN yang digelar di Institut Agama Islam Negeri Sorong, Jumat (9/8/2024).
Hadir pada kesempatan tersebut Kasi Kemahasiswaan pada Subdit Sarpras dan Kemahasiswaan, Dr Abdul Basir dan para Warek III 53 PTKIN.
Menurut Welhendri, para warek ingin ke Padang, selain ada SIF, godaan kuliner dan pariwisata yang telah mereka dengar selama ini. UIN Imam Bonjol Padang, terakhir menjadi tuan rumah Pekan Kreativitas Mahasiswa (PKM) 2020, ivent tingkat regional Sumatera.
SIF tahun ini telah disiapkan sebagaimana tahun lalu, pada bidang seni: ada seni tari, solo song khusus lagu daerah, baca puisi, orasi budaya, diskusi budaya dan agama.
Sedangkan bidang akademik, akan ada diskusi kebudayaan, juga karya ilmiah di bidang budaya yang disiapkan untuk prosiding. Pada malam puncak, para peserta SIF yang terbaik akan diberi panggung kembali, menampilkan seni daerah masing-masing.
“Mari kita siapkan SIF. Ini akan menjadi icon kampus, di masa depan. Ivent seni budaya dan akademik ditunggu di setiap tahun. Ada perlombaan, ada pertunjukan, dan kita buka kreasi mahasiswa untuk bidang ini,” ujar Welhendri. (*)