Sebut Hewan Positif PMK Aman Dikonsumsi, Wagub Sumbar: Ini Mau Idul Adha Tak Apa-apa Dipotong Paksa

Langgam.id - Wagub Sumbar, Audy Joinaldy menyebutkan hewan kuran yang terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) aman untuk dikonsumsi.

Ilustrasi - Wagub Sumbar, Audy Joinaldy saat meninjau salah satu peternakan. (Foto: FB Audy Joinaldy)

Langgam.id - Wakil Gubernur Sumatra Barat (Sumbar) Audy Joinaldy menyebutkan hewan kuran yang terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) aman untuk dikonsumsi.

Bahkan, Audy juga mengatakan, hewan kurban yang positif PKM tidak apa-apa dipotong paksa, apalagi mau Idul Adha.

Dikatakan Audy, masyarakat tidak perlu khawatir mengkonsumsi daging hewan ternak, karena PMK bukan penyakit zoonotik, sehingga tak akan menular pada manusia.

"Perlu kita edukasi juga, masyarakat harus tau ini bukan zoonosis, jadi tetap aman untuk dikonsumsi. Tidak perlu takut, apalagi ini kan mau Idul Adha. Sapi-sapi yang sakit tidak apa-apa dipotong paksa," ujar Audy saat pencangan Gerakan Vaksinasi PMK di Sumbar, Jumat (25/6/2022).

Meskipun demikian, kata Audy, untuk menanggulangi berebaknya PMK pada hewan ternak, Pemprov Sumbar juga tetap mencanangkan Vaksinasi PMK.

"Meski kasus PMK di Sumbar tergolong tidak parah, namun pemerintah tetap memberikan perhatian khusus untuk menjaga situasi tidak memburuk. Terutama di daerah-daerah yang menjadi kantong-kantong peternakan dan sapi perah, seperti Padang Panjang, Agam, Solok, dan Solok Selatan," ungkapnya.

Audy juga memastikan hewan ternak di empat wilayah tersebut untuk segera mungkin divaksin. "Populasi sapi perah kita tidak terlalu banyak, ada 700 insyaAllah dengan dosis yang ada sekarang cukup. Jadi Pastikan sapi perah, indukan dan sapi-sapi bantuan dalam dua hari ini tervaksin 100 persen, karena ini kan nilai ekonomis nya sangat tinggi," paparnya.

Sementara itu, Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan, Kementrian Pertanian RI, Tri Melasari menyebutkan, bahwa 4.200 dosis vaksin dan obat-obatan merupakan bantuan tahap awal.

Menurut Tri, vaksinasi tahap awal ditargetkan selesai 2 Juli 2022. Kemudian, bantuan berikutnya akan didistribusikan kembali secara bertahap dan proporsional sesuai kebutuhan di daerah.

"Bantuan diberikan berdasarkan proporsional populasi, target prioritas dan tingginya kejadian," ujar Tri.

Lalu, Tri juga menegaskan harus ada komunikasi informasi dan edukasi pada peternak maupun masyarakat umum. Tri menilai, masih banyak masyarakat awam yang beranggapan bahwa PMK menular ke manusia, padahal hal itu tidak perlu dikhawatirkan.

Kemudian, Tri juga menyinggung adanya rencana relaksasi bagi peternak pengakses Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang terdampak penyakit mulut dan kuku tersebut.

Baca juga: Data Dinas Pertanian: Semua Hewan Kurban Positif PMK di Padang Telah Sembuh

"Ini juga nanti akan kita koordinasi dengan pihak bank, bagaimana caranya supaya peternak pengakses KUR, yang terdampak PMK bisa mendapat relaksasi," ucapnya.

Sementara, data Dinas Peternakan Sumbar, hingga saat ini terdapat 16 kabupaten dan kota yang terdampak PMK. Tercatat 4.470 kasus terjangkit, 670 sembuh, empat ekor mati dan 27 ekor dipotong paksa.

Baca Juga

Audy Minta Bank Nagari Ikut Biayai Proyek Flyover Sitinjau Lauik
Audy Minta Bank Nagari Ikut Biayai Proyek Flyover Sitinjau Lauik
Pra Popnas Zona 1 Sumatra, Audy Optimis Sumbar Bisa Jadi Pemuncak
Pra Popnas Zona 1 Sumatra, Audy Optimis Sumbar Bisa Jadi Pemuncak
Audy Bawa UMKM Sumbar Tampil di IFFE Expo Korea Selatan
Audy Bawa UMKM Sumbar Tampil di IFFE Expo Korea Selatan
Audy Soroti Peluang dan Tantangan Pemenuhan Protein Hewani Nasional
Audy Soroti Peluang dan Tantangan Pemenuhan Protein Hewani Nasional
1 Lagi Warga Sumbar Berhasil Dievakuasi dari Lebanon
1 Lagi Warga Sumbar Berhasil Dievakuasi dari Lebanon
Hari Jadi Sumbar ke-79, Plt Gubernur Audy: Bangkitkan Kesadaran untuk Lebih Mencintai Kampung Halaman
Hari Jadi Sumbar ke-79, Plt Gubernur Audy: Bangkitkan Kesadaran untuk Lebih Mencintai Kampung Halaman