SDM Direkrut, RS Paru Sumbar dan Asrama Haji Padang Siap Tangani Pasien Covid-19

Langgam.id-Rumah Sakit Paru

Rumah Sakit Paru Sumbar di Padang Pariaman. [foto: rsparu.sumbarprov.go.id]

Langgam.id - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatra Barat (Sumbar) menyiapkan Rumah Sakit Paru Sumatra Barat di Lubuk Alung, Kabupaten Padang Pariaman sebagai rumah sakit rujukan bagi pasien covid-19.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumbar Arry Yuswandi mengatakan, persiapan Rumah Sakit Paru menjadi rujukan covid-19 terus dilakukan. Hal ini juga sesuai dengan arahan Gubernur Sumbar agar terlaksana dalam waktu dekat.

"Kita sudah siapkan ruangan, sekarang dalam proses persiapan. Tenaga juga mulai kita rekrut, karena saat kita membuka rumah sakit sebagai rumah sakit covid-19, tentu SDM-nya juga perlu ditambah," katanya di Kantor Gubernur Sumbar, Senin (2/8/2021).

Dia menjelaskan, SDM (sumber daya manusia) yang akan direkrut ini untuk kebutuhan Rumah Sakit Paru dan juga Asrama Haji Padang yang juga menjadi lokasi isolasi terpusat. Totalnya sebanyak 69 orang.

Baca juga: Tingkat Keterisian Rumah Sakit di Sumbar Hampir Menyentuh Angka 80 Persen

Arry menambahkan, SDM yang direkrut terdiri dari sekretaris 3 orang, gizi 1 orang, dokter umum 2 orang, analisis kesehatan 8 orang, apoteker 1 orang, farmasi 5 orang, perawat 46 orang, dan radiografer 3 orang.

"Jadi jumlah ini direkrut untuk kebutuhan Rumah Sakit Paru dan Asrama Haji," katanya.

Sementara untuk kapasitas jumlah dapat menampung pasien Rumah Sakit Paru, pihaknya belum mengetahui. Ia belum mengecek dan rumah sakit itu juga diperuntukkan bagi pasien paru.

"Kalau untuk Rumah Sakit Paru ini masih berproses seperti alat-alatnya dan segala macam. Sebab  kalau tidak cukup, alatnya tidak cukup, pusing juga kita," ujarnya.

Rumah Sakit Paru ini ditargetkan untuk pasien dengan gejala covid-19 dari seluruh Sumbar. Hal ini agar tidak terlalu banyak pasien yang dibawa ke Kota Padang. Nanti di sana juga disiapkan  ruangan ICU-nya.

"Artinya kita menopang Padang agar tidak banyak pasien yang ke Padang. Setidaknya bisa menampung 25 tempat tidur aja di Rumah Sakit Paru itu, sudah lumayan itu. Tentunya sesuai dengan sarana dan prasarana yang ada," katanya.

Baca Juga

Warga Padang Pariaman Antusias Sambut Program Makan Bergizi Gratis
Warga Padang Pariaman Antusias Sambut Program Makan Bergizi Gratis
Keluarga Septia Adinda (25), korban dugaan pembunuhan dan mutilasi di Kabupaten Padang Pariaman, tidak terima pengakuan terduga pelaku,
Keluarga Korban Mutilasi Bantah Pengakuan Terduga Pelaku Soal Adanya Utang
Potongan tubuh berupa paha diduga milik Septia Adinda (25) ditemukan di aliran sungai Batang Anai, tepatnya di Korong Duku, Nagari Kasang,
Potongan Paha Diduga Milik Korban Mutilasi di Padang Pariaman Ditemukan
Suasana duka menyelimuti rumah Siska Oktavia Rusdi (23) di Korong Kampung Apar, Kenagarian Sungai Buluh Utara, Kecamatan Batang Anai,
Ibu dari Korban Perempuan yang Dibunuh Terduga Pelaku Mutilasi di Sumbar Meninggal
Polisi membeberkan motif kasus pembunuhan dan mutilasi perempuan bernama Septia Adinda (25 tahun) ternyata dipicu persoalan utang-piutang.
Motif Perempuan di Sumbar Dimutilasi Dipicu Utang-piutang, Jasad Dipotong 10 Bagian
Polisi melakukan pengembangan kasus pembunuhan dan mutilasi jasad Septia Adinda (25), potongan mayatnya ditemukan di Padang Pariaman
Polisi Bongkar Sumur Tempat 2 Korban Lain yang Dibunuh Terduga Pelaku Mutilasi di Sumbar