Langgam.id - Anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumatra Barat (Sumbar), Desrio Putra, merespon keluhan yang dialami para petani di Kelurahan Binuang Kampuang Dalam, Kecamatan Pauh, Kota Padang yang puluhan hektare sawahnya diserang hama wereng.
Desrio melakukan peninjauan dengan menggandeng Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Sumbar. Dia berdiskusi dengan ratusan petani dari lima kelompok tani di Kelurahan Binuang Kampuang Dalam untuk mencari jalan keluar mengantisipasi agar hama wereng tidak terjadi lagi.
Salah satu upaya yang dilakukannya adalah dengan mengarahkan dana pokok pikiran (Pokir) untuk membantu para petani mendapatkan alat pertanian. Dana Pokir itu akan diusulkan dan disusun dalam anggaran APBD tahun 2020.
"Akan dibantu sebesar Rp125 juta untuk alat pertanian dari APBD. Kami harap petani bersabar, ini nanti dari program Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Sumbar melalui Pokir saya ke situ," kata Desrio dihadapan petani, Selasa (26/11/2019).
Desrio juga menjamin untuk mencarikan bibit padi yang dapat meringankan para petani. Ia telah berdiskusi dengan Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Sumbar untuk dapat mengganti jenis varietas padi petani.
"Tadi diarahkan petani bagaimana untuk mengantisipasi hama tidak berkembang dan terjadi di masa tanam lain. Penanaman serentak harus dilakukan dan sebelumnya akan dicukupkan kebutuhan bibit. Dinas terkait sudah mengutus staf yang selalu berkoordinasi dengan petani," katanya.
Sementara, Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Sumbar, Candra mengungkapkan, target pengelolaan tanah dalam penanaman serentak dijadwalkan akan dimulai Januari 2020. Ia juga menyediakan bibit varietas padi yang baru bagi petani.
"Kita upayakan terhadap penyelesaian serangan hama wereng ini. Sesuai program dinas tentu permasalahan serangan wereng masalah yang selalu muncul saat musim tanam apabila tidak diatasi dengan baik," ujarnya.
Candra meminta petani dapat melaksanakan tanam serentak dan mengganti varietas padi 4.2 yang biasa ditanam petani menjadi varietas batang piaman. "Sehingga pengganti varietas dan tanam serentak serangan hama wereng dapat diatasi tanpa perlu pembiayaan lebih besar," jelasnya.
Menurutnya, terjadinya wabah hama wereng akibat para petani melakukan penanaman tanpa mengganti varietas padi. Selain itu, kurangnya petani melakukan aktivitas pertanian dengan bersih.
"Pertama sekali kebersihan lingkungan. Membersihkan saluran irigasi secara bersama. Kita minta melalui kelurahan bisa berkumpul kelompok tani kemudian menyusun rencana kebutuhan kelompok sehingga kita bisa segera percepatan tanam," pintanya.
Dalam pertemuan itu, para petani sepakat dan setuju dengan solusi pergantian varietas padi. Petani juga mengucapkan terima kasih atas gerak cepat bagi instansi terkait dalam penangganan wabah hama wereng tersebut.
"Pergantian varietas kami sudah setuju, dari pada tidak panen nantinya. Kami juga memohon bibit varietas itu dipermudah, tapi sudah dibantu anggota dewan agar tidak terjadi lagi. Kami mengucapkan terima kasih atas dana pokir angggaran dikucurkan ke tempat kami," ungkap salah seorang petani, Mafitri. (Irwanda/RC)