Langgam.id - Di tengah pandemi virus corona atau Covid-19, investor saham asal Sumatra Barat masih cukup agresif melakukan transaksi di bursa saham. Bahkan, sepanjang tahun ini (Januari-Mei 2020) total transaksi sudah menembus angka Rp1,76 triliun.
Early Saputra, Kepala PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Perwakilan Sumbar mengatakan rata-rata transaksi saham investor ber-KTP Sumbar berada di kisaran Rp400 miliar per bulan.
"Kalau dari Januari-Mei 2020, total transaksi sudah mencapai Rp1,76 triliun. Rata-rata tiap bulan transaksi saham investor Sumbar berkisar Rp400 miliar," katanya, Jumat (5/6/2020).
Transaksi saham tersebut paling besar berasal dari investor asal Kota Padang, Kabupaten Sijunjung, Kota Bukittinggi, Kabupaten Tanah Datar, Kota Payakumbuh, Kabupaten Limapuluh Kota dan Padang Pariaman.
Adapun, sepanjang lima bulan pertama tahun ini, pertambahan investor Sumbar juga cukup tinggi sebanyak 982 investor (SID) sehingga totalnya menjadi 18.483 SID.
Early mengungkapkan selama pandemi corona terjadi penurunan harga saham di sejumlah pasar termasuk Bursa Efek Indonesia. Hal ini dimanfaatkan oleh investor untuk membeli saham-saham bagus dengan harga murah karena terdiskon akibat pelemahan pasar.
"Karena lihat market jelek, investor langsung beli saham-saham bagus dengan harga murah," katanya.
Saat ini, pasar saham Indonesia kembali menggeliat. Pada penutupan bursa Jumat (5/6/2020) indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup pada level 4.947,782. Sepanjang hari itu IHSG bergerak dalam kisaran 4.851,15-4.948,51. (HF)