InfoLanggam – Admisi UIN Imam Bonjol Padang melakukan inovasi baru untuk menyambut tahun ajaran baru yaitu dengan memperkenalkan program Jinggle Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB).
Program ini bertujuan untuk mempromosikan kampus kepada calon mahasiswa baru, khususnya generasi Z, dengan cara yang lebih segar, modern, dan kreatif.
Salah seorang tim Admisi, Usran Bangun Fajar H menyebutkan Jinggle PMB ini tidak hanya berfungsi sebagai media promosi, tetapi juga sebagai perubahan besar dalam cara UIN Imam Bonjol menyapa dunia luar.
“Tidak hanya terkotak dengan identitas Islam. Tetapi juga terbuka untuk perkembangan zaman dan siap berinovasi dengan terobosan-terobosan terbaru sesuai perkembangan zaman,” ujaarnya dilansir dari dktv.uinib.ac.id.
Keunikan dari Jinggle ini terletak pada genre pop yang diusung, dengan lirik yang menyampaikan pesan positif tentang UIN Imam Bonjol.
Tak hanya itu, pemilihan duta kampus sebagai talent yang mana notabenya merupakan ikon kampus. Hal ini memperkuat cocoknya video dengan selera anak muda, mengingat duta kampus sendiri berasal dari kalangan mahasiswa UIN Imam Bonjol Padang.
Menurut Usran, peluncuran Jinggle merupakan langkah awal untuk menunjukkan bahwa UIN IB bukan hanya kampus dengan nilai-nilai keislaman yang kuat.Tetapi juga kampus yang dapat mengembangkan diri sesuai dengan kebutuhan dan minat generasi muda.
Banyak orang menganggap UIN Imam Bonjol sebagai kampus yang terkesan monoton dan klasik, kurang cocok dengan selera generasi Z. Adanya Jinggle ini, pihak Admisi ingin mengubah stigma tersebut.
“Kami berharap masyarakat dapat melihat bahwa UIN Imam Bonjol bukan sekadar tempat belajar. Tetapi juga tempat untuk berkembang sesuai dengan passion dan minat generasi zaman sekarang,” bebernya.
Meskipun telah selesai dua minggu yang lalu, proses peluncuran Jinggle PMB sempat tertunda karena beberapa faktor teknis. Usran beberkan bahwa tim admisi alami tantangan dalam hal sumber daya manusia (SDM).
“Kami kekurangan tenaga kerja. Sehingga tim kami harus bekerja ekstra untuk menangani dua pekerjaan sekaligus, seperti kameramen yang juga melakukan editing,” ucapnya.
Selain itu, salah satu kekhawatiran terbesar yang muncul adalah bagaimana masyarakat, terutama kelompok yang lebih konservatif, akan merespons Jinggle ini. Beberapa pihak mungkin merasa bahwa Jinggle ini kurang mencerminkan nilai-nilai keislaman.
Namun, pihak Admisi telah memastikan bahwa dalam pembuatan Jinggle ini, tidak ada unsur yang bertentangan dengan etika ajaran agama Islam.
Usran mengatakan, Jinggle PMB UIN Imam Bonjol sudah dipublikasikan secara online melalui akun Instagram Admisi atau dapat mengunjungi tautan klik disini.
Peluncuran Jinggle PMB tentunya menjadi awal dari perubahan besar dalam cara mempromosikan diri dan menarik perhatian calon mahasiswa. Dengan menyasar generasi Z yang sangat akrab dengan perkembangan teknologi dan tren digital.
Usran berharap peluncuran ini akan mendapatkan sambutan hangat dari calon mahasiswa baru dan masyarakat luas. Tak hanya itu, adanya Jinggle PMB dapat merubah stigma masyarakat terhadap UIN Imam Bonjol kampus yang terlalu klasik dan tidak cocok dengan generasi Z, tergantikan dengan kampus yang adaptif terhadap perkembangan zaman.
“Kami ingin generasi muda melihat UIN Imam Bonjol bukan hanya sebagai kampus Islam yang klasik. Tetapi sebagai kampus yang siap mengembangkan diri bersama generasi sekarang, sesuai dengan minat, passion, dan perkembangan zaman,” katanya. (*)