Langgam.id - Masyarakat Nagari Koto Tuo, Kecamatan IV Koto, Kabupaten Agam tanam pohon pisang di ruas Jalan Bukittinggi-Lubuk Basung. Hal itu dilakukan lantaran buntut dari pemerintah daerah setempat yang tidak kunjung memperbaiki jalan rusak.
Seorang warga Nagari Koto Tuo, Kairi Anto menyebut kondisi kerusakan jalan terjadi pasca bencana banjir bandang pada bulan Mei 2024 lalu.
"Sampai sekarang, pemerintah setempat belum memperbaiki jalan rusak," ujar Anto, Minggu (9/2/2025).
Anto mengatakan kondisi jalan sudah sangat parah dan sangat memprihatinkan. Bahkan, kata Anto sudah banyak kecelakaan yang terjadi akibat jalan yang berlubang.
"Banyak jalan yang berlubang dan menimbulkan kecelakaan. Sebelumnya tahun baru juga ada yang jatuh karena menghindari jalan berlubang," sebutnya.
"Apakah akan diperbaiki sebelum atau sesudah lebaran idul fitri. Kami berharap jalan cepat diperbaiki demi keamanan dan kelancaran akses masyarakat setempat," tambahnya.
Ia kemudian menjelaskan, meski sebenarnya jalan lintas provinsi, namun sangat berdampak bagi Nagari Koto Tuo.
"Sebelumnya jalan rusak tersebut sempat diperbaiki, namun masih belum memungkinkan," bebernya.
Sama halnya dengan Anto, Irwanto seorang masyarakat setempat dan relawan menyebut sudah banyak kecelakaan yang terjadi akibat kerusakan jalan tersebut.
"Sudah dua orang anak sekolahan yang terjatuh akibat menghindari lubang," katanya.
"Namanya kita sebagai masyarakat setempat, terpaksa membantu memperbaiki jalan," jelasnya.
Anto dan Irwanto kemudian menanam pohon pisang pada jalan berlubang tersebut sebagai kritikan terhadap pemerintah setempat untuk segera memperbaiki akses jalan. (Iqbal/Fs)