Revolusi Gaya Ceramah, Penyuluh Agama Diminta Adaptif dengan Algoritma

Revolusi Gaya Ceramah, Penyuluh Agama Diminta Adaptif dengan Algoritma

Dr. Abdullah Khusairi, MA saat memberi materi. (Foto: Dok. UIN)

Langgam.id – Penyuluh Agama mesti belajar tentang media digital, agar jamaah kian dekat dan mendengar materi ceramah. Para penyuluh perlu mengajak jamaah untuk mendengar materi ceramah dari ustadz digital yang moderat dan membawa perdamaian.

Hal ini dikatakan Wakil Dekan III Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Dr. Abdullah Khusairi, S.Ag, MA, dalam Pelatihan Pelatihan Pembuatan Konten Kreatif Materi Penyuluhan, di hadapan 30 Penyuluh Agama Islam Kemenag Kota Solok, Rabu (23/7/2025).

“Hasil riset yang saya lakukan menunjukkan, bukan konten dakwah yang kurang tapi caranya yang tidak sesuai. Sementara, ustadz-ustadz digital hari ini, merevolusinya dengan logika algoritma,” katanya, dalam keterangan tertulis pada Langgam.id.

Menurut Khusairi, yang menyampaikan makalah berjudul Strategi Produksi Konten Kreatif Materi Penyuluhan Agama di Media Sosial, transformasi digital telah merevolusi ekosistem dakwah. Penyuluh resmi kementerian agama mesti bergerak menyelamatkan jamaah di wilayah masing-masing, karena ruang digital mereka justru dikuasai oleh para ustadz-ustadz viral.

“Penyuluh harus adaptif terhadap alogritma. Jangan sekadar menyelesaikan tugas. Mesti lebih dari itu,” kata akademisi yang konsen mengkaji keagamaan di media ini.

Doktor jebolan SPs UIN Syarif Hidayatullah, Ciputat ini menyatakan, strategi produksi konten di media sosial mesti disesuaikan dengan logika visual, partisipatif, dan cepat dari platform digital.

“Jika tidak, ceramah penyuluh agama akan kehilangan daya tarik dan legitimasi di ruang digital, yang juga di tengah jamaah sendiri. Sebab jamaah sudah lebih dahulu belajar agama di media social mereka masing-masing. Ingat, ruang digital tidak membutuhkan pemindahan konten ceramah biasa tanpa kreativitas ke media social. Itu tidak laku,” ujarnya.

Khusairi memberikan beberapa tips agar mulai membangun ruang digital di media sosial masing-masing dengan konten-konten sederhana dan menarik. Tak perlu lama dan panjang, pendek saja tetapi menarik. Selain itu, buatlah perencanaan konten, evaluasi, serta ketekunan.

“Niatkan ibadah, bukan untuk viral. Sebagai penyuluh agama yang resmi dari pemerintah, seyogyanya kita dapat memberi arti lebih dari sekadar menyampaikan pesan. Uploadlah di social media masing-masing tentang dakwah, agar branding terbangun, buatlah tagar yang dekat dengan jemaah sendiri,” tambahnya.

Kasi Kasi Bimas Islam, Irawadi Uska menyatakan, Penyuluh Agama diharapkan kian professional dan adaptif terhadap perkembangan dan dinamika ummat. Hadir di media digital hari ini merupakan sebuah keniscayaan. Pelatihan ini untuk meningkatkan profesionalitas penyuluh agama agar relevan menjawab perkembangan zaman. (*/SS)

Baca Juga

Sebanyak 464 wisudawan dan wisudawati resmi dikukuhkan pada prosesi hari keempat Wisuda ke-94 UIN Imam Bonjol Padang
464 Wisudawan Dikukuhkan pada Wisuda Hari Keempat UIN Imam Bonjol Padang
Prodi Ilmu Hadis, Fakultas Ushuluddin dan Studi Agama menghadirkan Muhammad Najmi Aiman ​​bin Nuzulul Hadi, MA sebagai dosen tamu
Hidupkan Atmosfer Akademik Mahasiswa, Prodi llmu Hadis UIN IB Adakan Kuliah Tamu
Program Studi Hukum Ekonomi Syariah (HES) UIN Imam Bonjol Padang menggelar pelatihan pendamping proses produk halal secara daring
60 Peserta dari Prodi HES UIN IB Padang Ikuti Pelatihan Pendamping Proses Produk Halal
Lima akademisi Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol terpilih menjadi peserta ajang bergengsi, (AICIS+) 2025.
Lima Akademisi UIN Imam Bonjol Padang Terpilih jadi Peserta AICIS+ 2025 di UIII Depok
Fakultas Ushuluddin dan Studi Agama (FUSA) UIN Imam Bonjol Padang melaksanakan perjalanan dinas akademik ke Bengkulu. Kunjungan akademik
Perluas Jejaring Kerja Sama, FUSA UIN IB Padang Lakukan Kunjungan Akademik ke Bengkulu
Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol Padang melaksanakan upacara bendera memperingati Hari Santri 2025 di lapangan parkir Gedung
Upacara Hari Santri 2025 di UIN IB Padang, Rektor: Momentum Refleksi Diri