Respon Positif Rencana Pajak Karbon, Kadin: Tapi Ada Beberapa Catatan yang Mesti Dipertimbangkan

Langgam.id-Kadin

Kadin Indonesia mengikuti Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) yang digelar oleh Komisi XI DPR RI. [foto: Istimewa]

Langgam.id - Rencana pemerintah untuk melakukan revisi regulasi perpajakan, utamanya yang terkait dengan pajak lingkungan hidup seperti pajak karbon, disambut positif oleh Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia.

Bagi Kadin Indonesia, upaya pemerintah untuk terus menjaga lingkungan hidup untuk keberlangsungan masa depan anak cucu harus didukung.

Sekaligus didiskusikan secara cermat dan mendalam, terutama soal efek positif dan negatif dari regulasi pajak lingkungan tersebut.

Hal tersebut mengemuka saat Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) yang digelar Panja Rancangan Undang-Undang Kebijakan Umum dan Tata Cara Perpajakan (RUU KUP) Komisi XI, Selasa (24/8/2021) lalu.

Dalam RDPU ini, Komisi XI turut mengundang beberapa perwakilan pelaku usaha. Yakni Kadin Indonesia yang dihadiri Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid.

Kemudian juga hadir Koordinator Wakil Ketua Umum Yukki Nugrahawan, Wakil Ketua Umum Bidang Kebijakan Fiskal Suryadi, Wisnu Petalolo dan Dewan Pengurus Harian lainnya.

Baca juga: Survei Menyebutkan 72 Persen Generasi Milenial di Asia Pasifik Bercita-cita Pengusaha

Hadir juga 20 perwakilan asosiasi usaha seperti ASAKI (Asosiasi Keramik Indonesia), INAPLAS (Asosiasi Plastik Indonesia). ASI (Asosiasi Semen Indonesia (ASI), APPI (Asosiasi Pulp & Paper Indonesia) dan asosiasi lainnya yang hadir secara fisik maupun virtual.

"Secara substansi, Kadin Indonesia mendukung rencana pemerintah soal revisi regulasi perpajakan ini. Khususnya mengenai sejumlah pasal seperti mengenai pajak karbon (carbon tax)," ujar Koordinator Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia, Yukki Nugrahawan dalam keterangan resminya, Rabu (25/8/2021) siang.

Kadin Dukung Pemerintah

Yukki menambahkan, Kadin Indonesia terus mendukung pemerintah dalam perang melawan perubahan iklim. Kemudian menyuarakan dukungan untuk menciptakan lingkungan yang lebih baik. Terlebih Indonesia akan mengambil peran penting sebagai Co-Chair dalam COP26 November 2021 mendatang.

Diskusi terkait pengenaan pajak karbon bagi industri-industri terkait tidak bisa berdiri sendiri, harus juga disusun roadmap yang terukur. Dimana di dalamnya menyentuh waktu pelaksanaan, isu carbon trading, pemberian insentive, dsb.

"Perlu dipertimbangkan juga situasi pandemi yang membuat krisis multidimensi di semua sektor, utamanya kesehatan dan ekonomi. Saat ini kita sedang mencoba me-recovery atau memulihkan perekonomian. Regulasi yang akan dibuat harus menyesuaikan kebiasaan baru yang saat ini terjadi," terang Yukki.

Baca Juga

Kuliah Umum di Unand, Ketum Kadin Ajak Mahasiswa jadi Pengusaha
Kuliah Umum di Unand, Ketum Kadin Ajak Mahasiswa jadi Pengusaha
Dinilai Cacat Hukum, 3 Ketua Dewan Kadin Sumbar Tolak Hadiri Musprov di Bukittinggi
Dinilai Cacat Hukum, 3 Ketua Dewan Kadin Sumbar Tolak Hadiri Musprov di Bukittinggi
Gubernur Mahyeldi Minta Kadin Indonesia Selesaikan Konflik Internal Kadin Sumbar
Gubernur Mahyeldi Minta Kadin Indonesia Selesaikan Konflik Internal Kadin Sumbar
Lantik pengurus kadin
Arsjad Rasjid Lantik Pengurus Kadin Indonesia Periode 2021-2026
kadin indonesia
Arsjad Rasjid Pimpin Kadin Indonesia, Kepengurusan Baru Segera Dibentuk
Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Nusron Wahid menyerahkan 12 sertipikat tanah wakaf di Kantor
Menteri ATR/BPN Serahkan 12 Sertipikat Tanah Wakaf di Jawa Timur