Remaja Putri Pasaman Barat Dibekali Ilmu Pencegahan Stunting

Remaja Putri Pasaman Barat Dibekali Ilmu Pencegahan Stunting

Ilustrasi bayi. (foto: pixabay)

Langgam.id - Direktur Informasi dan Komunikasi Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Wiryanta menyebut masalah stunting menjadi isu yang penting karena membawa implikasi kepada kemajuan suatu bangsa.

Pemerintah menargetkan angka prevalensi stunting di Indonesia turun ke angka 14 persen atau di bawah ambang batas stunting yang ditetapkan oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO), yaitu 20 persen untuk menyongsong bonus demografi di tahun 2030.

“Bonus demografi membawa kita pada tingginya proporsi angkatan kerja, oleh karena itu pemerintah menetapkan agar kita bisa memiliki sumber daya manusia yang unggul, memiliki kompetensi, dan memiliki kepribadian Indonesia. Hal ini juga berkaitan dengan Era Keemasan Indonesia di tahun 2045 agar bisa menjadi bangsa yang terpandang di dunia” ujar Wiryanta.

Hal itu disampaikan Wiryanta dalam Forum Kepoin GenBest bertajuk “Remaja Beraksi: Peduli Nutrisi dan Kesehatan Reproduksi” yang diselenggarakan secara daring untuk remaja di Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat, Kamis (26/08).

Forum Kepoin GenBest ini merupakan bagian dari kampanye GenBest (Generasi Bersih dan Sehat), yang merupakan inisiasi Kemenkominfo untuk menciptakan generasi Indonesia yang bersih dan sehat serta bebas sunting.

GenBest mendorong masyarakat, khususnya generasi muda, agar menerapkan pola hidup bersih dan sehat di kehidupan sehari-hari.

Dia juga meminta agar remaja bersama para pemangku kepentingan ikut serta menyebarkan informasi yang didapatkan melalui Forum GenBest kepada para remaja putri sebagai calon ibu dan para ibu muda. Hal itu agar mereka menyadari pentingnya pencegahan stunting sejak dini, khususnya dengan peduli pada nutrisi dan kesehatan reproduksi.

Dalam kegiatan itu, Dokter Spesialis Gizi Cut Harfiah Halidha mengatakan remaja seringkali tidak menyadari obesitas dan malnutrisi terutama pada masa pandemi. Sebab mereka sering mengkonsumsi banyak makanan namun aktivitasnya lebih sedikit atau justru sebaliknya.

“Untuk mengetahui kita obesitas atau malnutrisi, kita bisa hitung sendiri dengan cara membagi berat badan dengan tinggi badan dalam meter kuadrat,” kata Cut.

Cut menyebut, secara ideal indeks massa tubuh berkisar 18,5 – 29,9/m2. Indeks massa tubuh yang dikategorikan sebagai obesitas adalah di atas 29,9/m2. Sementara untuk malnutrisi memiliki indeks massa tubuh di bawah 18,5/m2.

“Malnutrisi juga punya efek samping jangka pendek dan jangka panjang. Efek jangka pendeknya adalah mengganggu perkembangan fungsi otak, sementara efek jangka panjangnya adalah menurunkan IQ serta daya tangkap yang rendah,” ungkapnya.

Tim Komunikasi, Informasi, dan Edukasi Stunting Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Gultom Hernalom menjelaskan, kesehatan reproduksi perlu diperhatikan agar tidak mengakibatkan stunting di masa depan. “Hal ini dikarenakan remaja adalah calon ibu di masa depan.

Dia menyarankan kepada remaja untuk menghindari pernikahan dini. Menurutnya pernikahan dini bisa berdampak pada kesehatan reproduksi serta menyebabkan bayi terlahir stunting dan menyebabkan tingginya resiko kematian ibu dan bayi saat persalinan.

“Karena menikah muda, jadi panggul ibunya masih sempit. Hal ini dapat menyebabkan kematian pada ibu dan bayi. Selain itu, kehamilan di usia muda dapat menyebabkan robekan di mulut rahim sehingga menyebabkan perdarahan saat proses persalinan dan masih banyak dampak lainnya,” ujarnya.

 

Tag:

Baca Juga

Penurunan Risiko Stunting di Kota Padang Capai 17,29 Persen pada 2024
Penurunan Risiko Stunting di Kota Padang Capai 17,29 Persen pada 2024
Gubernur Sumbar: Berdayakan Potensi Daerah untuk Mencegah Stunting
Pemkot Padang Perkuat Strategi Lintas Sektor untuk Turunkan Angka Stunting
Program Anak Stunting Semen Padang Bantu 'Wisuda' 13 Balita di Nagari Labuah Panjang
Program Anak Stunting Semen Padang Bantu 'Wisuda' 13 Balita di Nagari Labuah Panjang
Dinas Kesehatan Kota Padang kembali menggelar Gerakan Indonesia Akhiri Tuberkulosis Skrining Aktif Tuberkulosis (GIAT SABTU). Kegiatan ini
Dinkes Temukan 1.569 Anak di Padang Alami Stunting, Terbanyak di Koto Tangah
Cegah Stunting, PNM Salurkan PMT Bagi Ibu Hamil dan Balita di Agam
Cegah Stunting, PNM Salurkan PMT Bagi Ibu Hamil dan Balita di Agam
Dinas Kesehatan Kota Padang kembali menggelar Gerakan Indonesia Akhiri Tuberkulosis Skrining Aktif Tuberkulosis (GIAT SABTU). Kegiatan ini
Dinkes Padang Catat Capaian Intervensi Serentak Stunting Sentuh 98,64 Persen