Langgam.id - Usai Rapat Paripurna mendengarkan pandangan anggota fraksi-fraksi DPRD Kota Pariaman terkait Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) TA 2019, Walikota Pariaman Ganius Umar memberikan jawaban atas pandangan umum fraksi DPRD Kota Pariaman tersebut.
Rapat Paripurna DPRD Kota Pariaman tersebut dipimpin Wakil Ketua DPRD, Faisal, didampingi Wakil Ketua II Mulyadi melalui Video Conference (Vidcon) di Instansi kerja masing-masing, Jumat (5/6/2020).
Dalam menjawab pandangan anggota fraksi-fraksi DPRD Kota Pariaman tersebut, Genius Umar didampingi juga oleh Wakil Walikota Mardison Mahyuddin, Pj. Sekdako Fadli, Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Pendapatan Daerah (BPKPD) Buyung Lapau, dan Kadis Kominfo Hendri di ruang kerja Wako Pariaman.
Genius Umar memberikan apresiasi atas pertanyaan, saran dan kritik oleh pihak DPRD Kota Pariaman terkait LKPD tahun 2019 dengan harapan bermanfaat untuk perbaikan dalam menjalankan roda pemerintahan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat di Kota Pariaman.
Wako Genius menjelaskan, pembangunan dan pemberdayaan yang dilaksanakan melalui APBD Kota Pariaman tahun 2019 tentunya berdaya manfaat bagi masyarakat guna meningkatkan nilai ekonomi masyarakat, ataupun mencapai kesejahteraan masyarakat Kota Pariaman secara keseluruhan.
"Ada beberapa indikator sebagai penentu yang telah Pemko Pariaman laksanakan yakni peningkatan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota Pariaman per-kapita yakni 2014=40,74 persen, 2015=43,67 persen, 2016=47,11 persen, 2017=50,64 persen, dan 2018=54,38 persen yang kesemuanya mengalami peningkatan dan sampai ke tahun 2018 dalam peningkatan yang cukup baik," ujar Genius.
Kemudian, untuk sumber pendapatan daerah, Kota Pariaman saat ini masih didominasi oleh pendapatan transfer dari pemerintah pusat/daerah lainya dan pengoptimalan peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Untuk PAD sendiri, sejak tahun 2015 berjumlah Rp29,8 miliar, 2016 sebesar Rp29,8 miliar, lalu 2017 Rp30,8 miliar, 2018 sebesar Rp32,2 miliar, dan di tahun 2019 Kota Pariaman alami peningkatan PAD menjadi Rp36,6 miliar.
Dan untuk SiLPA (Sisa Lebih Perhitungan Anggaran), yaitu selisih lebih realisasi penerimaan dan pengeluaran anggaran selama satu periode anggaran jauh menurun.
"Dimana pada tahun 2015 SiLPA sebesar Rp120,3 miliar dan di tahun 2018 menurun menjadi Rp54,2 miliar, serta 2019 menjadi Rp24,3 miliar," ujarnya.
Genius juga sampaikan capaian target belanja APBD Kota Pariaman tahun 2019 adalah sebesar Rp703,4 miliar dengan persentase capaian 93,43 persen. Sedangkan pada tahun 2015 capaian tersebut baru mencapai Rp579,8 miliar dengan persentase 81,87 persen.
Terkait realiasi PAD Retribusi Daerah yang masih dibawah 50 persen, hal ini terkendala faktor teknis dan non teknis dalam pelaksanaan dan pencapaian target retribusi yang telah ditetapkan. Namun sambung Genius, peningkatan PAD terutama sektor retribusi daerah selalu menjadi konsentrasi utama untuk lebih mengoptimalkan lagi retribusi daerah, pengelolaannya, dan menggali potensi retribusi daerah.
Untuk menambah dan menggali objek pajak dan retribusi baru yang belum disentuh sebagai sumber PAD di tahun 2020 dan 2021 mendatang, Wako Genius juga telah siapkan langkah untuk mendongkrak PAD Kota Pariaman Peningkatan PAD Kota Pariaman Tahun 2020 dari sektor Pengelolaan PAD di Obyek Wisata, sektor Pemanfaatan Teknologi Informasi dan sektor Kerjasama dengan Perbankan.
Selain itu, terkait belanja modal tahun 2019 yang terealisasi sebesar 90,95 persen di mana Rp15 miliar yang belum terserap, disebabkan adanya kegiatan-kegiatan yang tak dapat dilaksanakan akibat terkendala faktor teknis dan non teknis antara lain sisa tender, terdapatnya pekerjaan yang belum selesai putus kontrak akhir tahun anggaran.
Dan terhadap defisit Laporan Operasional Tahun 2019 yang mencapai Rp28 miliar yang disampaikan Fraksi Keadilan Demokrat. Laporan Operasional Tahun 2019 tersebut, imbuh Genius adalah merupakan surplus sejumlah Rp28,8 miliar. (inf/HF)