Langgam.id - Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) libatkan 7 kabupaten dan kota dalam perhelatan budaya Galanggang Arang. Hal tersebut sehubung dengan ditetapkannya Ombilin sebagai Warisan Tambang Batubara Ombilin Sawahlunto (WTBOS) oleh UNESCO pada 6 Juli 2019 di Kota Baku Azeabaijan.
Kabupaten dan kota tersebut adalah daerah yang dilewati jalur keretapi api yaitu, Kota Padang, Kota Padang Panjang, Kabupaten Padang Pariaman, Kabupaten Tanah Datar, Kabupaten Solok, Kota Sawahlunto serta Kota Solok.
Galanggang Arang adalah kegiatan yang bertujuan untuk mengerakan ekosistem kebudayaan di sepanjang kawasan (WTBOS) serta menghidupkan semangat generasi untuk mengali dan menghidupkan potensi yang terpendam dalam warisan budaya.
Kegiatan Galanggang Arang akan dimulai pada 19 Oktober 2023 di Asrama Haji dan Fabriek Bloc, Tabing, Padang, yang rangkaian kegaiatannya berlanjut kepada 7 daerah dan kota di Sumatera Barat.
Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah III Provinsi Sumatra Barat, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Undri mengatakan, dengan adanya kegiatan ini, pihaknya berharap 7 kabupaten dan yang dilalui jalur kereta api serta Pemrov di Sumatera Barat memiliki komitmen untuk ikut andil dalam WTBOS ini.
"Selama ini aktivasi tersebut baru ditunjukan oleh Sawahlunto," katanya, Rabu, (18/10).
Lanjutnya, kegiatan Galanggang Arang ini akan berlanjut di 2024, serta 2025. "Sejauh ini yang paling kuat responnya terhadap kegiatan ini yaitu Sawahlunto," tuturnya.
Galanggang Arang WTBOS dikuratori lima orang yaitu Edy Utama, Sudarmoko, Dede Pramayoza, Donny Eros dan Mahatma Muhammad. Kegiatan ini merupakan program dari Kemendikbudristek, Ditjen Kebudayaan, BPK Wilayah III Sumatra Barat, didkung Pemerintah Provinsi Sumatra Barat, dan 7 pemerintah kota-kabupaten jejaring WTBOS, serta pihak-pihak terkait lainnya. (*/Yh)