Rawat Budaya Lewat Sedekah Bumi

Langgam.id - Bupati Lamongan Yuhronur Efendi bersama masyarakat Dusun Graman Desa Sambangrejo, Kecamatan Modo, Lamongan melaksanakan sedekah bumi sebagai wujud rasa syukur sekaligus merawat budaya lokal, Selasa (22/7/2025).

Dusun Graman dimasa kerajaan Janggala memiliki sejerah penting. Dimana saat itu penduduk Desa Garaman yang kini dikenal Graman Desa Sambangrejo memperoleh Prasasti Garaman dari Mapanji Garasakan.

Desa Geraman dinobatkan menjadi desa otonom, yaitu desa Khusus yang dapat mengatur kebijakannya sendiri. Penghargaan ini diberikan atas dedikasi warga dalam membela Mapanji Garasakan putra Airlangga.

“Masyarakat sini waktu itu punya otonomi daerah, punya kekahasan untuk memungut pajak sendiri, sumber daya alam yang dikelola sendiri, keunikan, kehasan, sedekah bumi terus kita dorong agar tidak hilang teruma wilayah yang punya prasasti,” kata Pak Yes sapaan akrab Bupati Lamongan.

Agar keberadaan budaya tidak luntur, kata Pak Yes, Pemkab Lamongan belerjasama dengan Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Mojokerto membuat replika prasasti dengan ukuran, bentuk, dan tulisan yang sama.

“Beberapa tempat sudah kita buatkan replika terhadap prasastinya, terutama daerah Ngimbang, Sambeng. Kita bikinkan bersama BPCB Mojokerto, kita buatkan replika dengan bentuk, ukuran tulisan yang sama dengan yang ada di Musium Nasional,” tambahnya.

Sementara, dalam proses sedekah bumi Bupati Lamongan mengikuti arak arakan nyadran dari Balai Desa Sambangrejo menuju Sendrang Graman untuk melaksanakan doa bersama.

Disambut antusiasme masyarakat setempat, peserta arak-arakan yang terdiri dari 4 RT dari Dusun Graman mengenakan busana ala kerajaan. Dilengkapi berbagai gunungan hasil bumi dan diiringi treatrikal perang sempyoh.

Rawat Budaya Lewat Sedekah Bumi

Bupati Lamongan Yuhronur Efendi bersama masyarakat Dusun Graman Desa Sambangrejo, Kecamatan Modo, Lamongan melaksanakan sedekah bumi sebagai wujud rasa syukur sekaligus merawat budaya lokal, Selasa (22/7/2025).

Dusun Graman dimasa kerajaan Janggala memiliki sejerah penting. Dimana saat itu penduduk Desa Garaman yang kini dikenal Graman Desa Sambangrejo memperoleh Prasasti Garaman dari Mapanji Garasakan.

Desa Geraman dinobatkan menjadi desa otonom, yaitu desa Khusus yang dapat mengatur kebijakannya sendiri. Penghargaan ini diberikan atas dedikasi warga dalam membela Mapanji Garasakan putra Airlangga.

“Masyarakat sini waktu itu punya otonomi daerah, punya kekahasan untuk memungut pajak sendiri, sumber daya alam yang dikelola sendiri, keunikan, kehasan, sedekah bumi terus kita dorong agar tidak hilang teruma wilayah yang punya prasasti,” kata Pak Yes sapaan akrab Bupati Lamongan.

Agar keberadaan budaya tidak luntur, kata Pak Yes, Pemkab Lamongan belerjasama dengan Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Mojokerto membuat replika prasasti dengan ukuran, bentuk, dan tulisan yang sama.

“Beberapa tempat sudah kita buatkan replika terhadap prasastinya, terutama daerah Ngimbang, Sambeng. Kita bikinkan bersama BPCB Mojokerto, kita buatkan replika dengan bentuk, ukuran tulisan yang sama dengan yang ada di Musium Nasional,” tambahnya.

Sementara, dalam proses sedekah bumi Bupati Lamongan mengikuti arak arakan nyadran dari Balai Desa Sambangrejo menuju Sendrang Graman untuk melaksanakan doa bersama.

Disambut antusiasme masyarakat setempat, peserta arak-arakan yang terdiri dari 4 RT dari Dusun Graman mengenakan busana ala kerajaan. Dilengkapi berbagai gunungan hasil bumi dan diiringi teatrikal perang sempyoh. (*/Yh)

Tag:

Baca Juga

Tradisi Cheng Beng Masuk dalam Kalender Pariwisata Padang 2025
Tradisi Cheng Beng Masuk dalam Kalender Pariwisata Padang 2025
170 Senjata Tradisional Dipentaskan di Museum Adityawarman Padang
170 Senjata Tradisional Dipentaskan di Museum Adityawarman Padang
Titik-titik Lokasi Balimau di Padang yang Mendapat Pengaman Aparat
Titik-titik Lokasi Balimau di Padang yang Mendapat Pengaman Aparat
Berita Sumbar terbaru dan terkini hari ini: Terdapat sejumlah tradisi dalam menyambut bulan suci Ramadan di Sumatra Barat (Sumbar).
6 Tradisi Menyambut Ramadan di Sumatra Barat
Pemprov Sumbar resmi meluncurkan Calendar of Event (CoE) atau Kalender Event Pariwisata untuk tahun 2025. Gubernur Sumbar, Mahyeldi
Kata Bupati Tanah Datar Soal Praktik Judi di Alek Pacu Jawi
Tradisi poliandri
Mengintip Tradisi Poliandri di Pedalaman Himalaya, 1 Istri untuk 2 Bersaudara