Pulang Basamo Tahun Ini Turun Hingga 30 Persen

Pulang Basamo Tahun Ini Turun Hingga 30 Persen

Ilustrasi jalan lintas Sumatra (Peta: openstreetmap.org)

Langgam.id - Biro Kerjasama Pembangunan dan Rantau Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) memperkirakan jumlah perantau yang pulang basamo (mudik lebaran berbasis peguyuban nagari) menurun 20-30 persen dibanding tahun lalu.

Kabag Rantau Biro Kerjasama Pembangunan dan Rantau Provinsi Sumbar Hilma  Damanhuri Djalil, menyebutkan, tahun ini jumlah pemudik akumulasi dari pulang basamo mencapai 1,6 juta orang.

Menurun jika dibanding pada tahun 2018 dengan catatan 2,1 juta jiwa perantau yang mudik ke Ranah Minang. Bahkan jauh lebih rendah dibanding tahun 2017 dengan angka 3,5 juta orang.

Data yang dikumpulkannya hingga pertengahan bulan Ramadan ini, jelasnya, baru perantau 14 nagari melaporkan pulang basamo. Sisi lain, juga masuk laporan pulang basamo tingkat kecamatan yakni Kecamatan Lengayang, Pesisir Selatan.

Seturut yang dipantau Biro Rantau, beberapa faktor menjadi pengganjal keinginan pulang kampung secara pribadi atau pun pulang basamo secara kenagarian. Antara lain, urai Hilma, yakni mahalnya harga tiket pesawat dan kondisi perekonomian perantau itu sendiri yang sulit.

Untuk tiket pesawat, sejumlah organisasi perantau besar seperti Sulit Air Sepakat (SAS) mendorong anggotanya untuk pulang dengan bus yang disediakan ada sekitar 20 unit.

Di samping itu, tentu saja dorongan untuk pulang dengan mobil pribadi.

Dikatakan Hilma, kepulangan perantau secara masif dan berbasis nagari, sangat berdampak pada perekonomian Sumbar.

"Dampaknya pasti sangat besar buat perekonomian. Jika dirata-ratakan 1 orang perantau menghabiskan Rp. 1 juta, maka uang sebesar Rp. 1,6 triliun akan berputar di Sumatra Barat. Itu sangat signifikan," ungkapnya, Rabu (22/5).

Untuk itu, dia ingin yang di ranah terutama pemerintah perlu berbenah dan menyiapkan diri dengan sebaik-baiknya dalam memberikan pelayanan kepada perantau,

"Peran perantau dalam mempromosikan Sumbar pada saat pulang basamo, akan sangat besar pengaruhnya terhadap kunjungan wisata ke Sumbar. Apalagi hari ini medsos adalah salah satu media paling efektif untuk berpromosi," pungkasnya. (Osh)

Baca Juga

IKAPABASKO Kota Batam Periode 2024-2029 Resmi Dikukuhkan
IKAPABASKO Kota Batam Periode 2024-2029 Resmi Dikukuhkan
Polda Sumbar menekankan pentingnya waspada meninggalkan rumah sebelum mudik, sebagai langkah preventif untuk mencegah tindakan kriminal
Tinggalkan Rumah saat Mudik Lebaran, Ini Langkah Preventif yang Bisa Dilakukan
Perantau Minang Pulang Basamo Sudah Sentuh Tanah Minang
Perantau Minang Pulang Basamo Sudah Sentuh Tanah Minang
Jalur satu arah atau one way di rute Padang-Bukittinggi kembali diberlakukan pada arus mudik dan balik Idul Fitri 2024. Dalam pengumuman
Jalur Satu Arah Padang-Bukittinggi Berlaku 7-15 April 2024, Uji Coba 5 April
Meminangkan Perantau Minang
Meminangkan Perantau Minang
Kepulangan Perantau Agam, Perputaran Uang Miliaran Rupiah
Kepulangan Perantau Agam, Perputaran Uang Miliaran Rupiah