Langgam.id - Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kota Pariaman saat ini banyak mempunyai terobosan baru, salah satunya adalah "Visit Destinasi" sebagai kegiatan rutinitas setiap jumat pagi, dimana pihaknya mengadakan kegiatan bersepeda bersama menyambangi ke berbagai objek wisata yang ada di Kota Pariaman.
Untuk Jum'at kali ini (16/10/2020), Disparbud Kota Pariaman mengadakan visit destinasi ke Jembatan Pelangi, Desa Kampung Kandang, Kecamatan Pariaman Timur, dimulai dengan bersepeda dari Talao Pauh Pariaman dan finish di Jembatan Pelangi ini.
"Visit Destinasi yang dilaksanakan setiap jumat pagi ini bertujuan untuk mengembangkan potensi daerah serta mengevaluasi agar pariwisata kita semakin membaik sehingga wisatawan semakin nyaman ketika berkunjung kesini ", ungkap Kadis Parbud Kota Pariaman, Dwi Marhen Yono kepada Tim Media Center Kota Pariaman.
Pada kunjungan di Jembatan Pelangi yang diresmikan oleh Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Indonesia (Mendes PDTT), Abdul Halim Iskandar beberapa bulan yang lalu, ada beberapa masukan yang disampaikan kepada Camat Pariaman Timur, Kades Kampung Kandang serta Pemuda dan ibu-ibu yang berasal dari Kampung Kandang ini.
"Kami minta, kepada pak Camat, KD, Pemuda dan ibu-ibu disini, agar dapat memanfaatkan potensi destinasi wisata ini dengan lebih maksimal. seperti disini sudah banyak ikan, maka kita dapat menjual pakan ikan kepada pengunjung sebagai interaksi pengunjung di lokasi ini," tuturnya.
Pelopor Wisata Pedesaan di Banyuwangi ini juga menuturkan, apabila kita mengharapkan pemasukan dari hargaa tiket masuk, maka akan sangat kecil sekali untuk PADesa (Pendapatan Asli Desa), dan tidak menimbulkan peningkatan ekonomi yang signifikan dari perekonomian masyarakat sekitar, ujar Dwi Marhen Yono.
"Karena itu, saya minta agar pentas yang sudah ada agar dapat diperbaiki dan dimaksimalkan, sehingga kita dapat menggelar kegiatan atraksi setiap minggunya di pentas tersebut nantinya. Kalau perlu kita akan adakan pentas seni antar sekolah disini, sehingga setiap minggunya, dan akan ramai oleh para pelajar dan rekan-rekanya yang akan menonton penampilan sekolahnya, dan mereka wajib membeli tiket masuk yang hanya Rp. 2000 rupiah, maka dapat dibayangkan besar pemasukan dari Jembatan Pelangi ini nantinya," ulasnya.
"Untuk ibu-ibu dan pemuda bisa membuat Kantin dengan konsep gaul, dimana nantinya dibuatkan daftar menu beserta tarif harga makanan dan minuman yang kekinian, seperti minuman anti corona, yang terbuat dari jahe dan bahan herbal lainya, ini akan menarik bagi para pengunjung nantinya," ungkapnya lebih lanjut.
Mantan Kepala Bidang Pemasaran Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur ini juga menargetkan agar masukan yang disampaikan tersebut, kiranya dapat direalisasikan maksimal satu bulan dari sekarang, sehingga awal Desember kita sudah membuat ivent di lokasi Jembatan Pelangi yang di kelola oleh BUMDES Kampung Kandang ini.
"Semoga apa yang kami sampaikan dapat segera direalisasikan, sehingga Jembatan Pelangi Desa Kampung Kandang ini, semakin menarik dan atraktif, karena bahwasanya yang kita jual di Pariwisata adalah kebahagian, dengan banyaknya atraksi yang kita kenakan biaya, mereka akan tetap happy, dimana kita dapat Pitih, pengunjung puas dan menjadi kenangan bagi mereka," tutupnya. (Inf/HFS)