Langgam.id - Dinas Pariwisata Sumbar bekerjasama dengan Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) UI, merilis kajian profil wisatawan Sumatra Barat 2022, Jum'at (2/12/2022).
Kepala Dinas Pariwisata Sumbar, Luhur Budianda mengatakan, ada penurunan jumlah wisatawan yang datang ke Sumatra Barat.
"Pandemi Covid 19 dua tahun kebelakang cukup memberikan pukulan terhadap pariwisata Sumbar," katanya.
Pada tahun 2020, ada 8,1 juta wisatawan nusantara yang berkunjung ke Sumbar. Hal ini turun drastis pada tahun 2021. Sumbar kehilangan 3,3 juta wisatawan, dengan hanya 4,9 juta orang yang berkunjung.
Untuk kunjungan wisatawan mancanegara (wisman), pada tahun 2019, ada 61.131 orang dari berbagai negara yang datang ke Sumbar. Kedatangan wisman ini anjlok pada tahun 2020. Sumbar hanya mencatatkan 10.875 wisman. Turun 82,2% dibandingkan tahun sebelumnya.
"Walaupun angka pariwisata turun, kita masih tetap terbantu oleh wisatawan perantau," tutur Luhur Budianda.
Ia mengharapkan pada tahun depan, dengan sudah dicanangkannya program "Visit Beautiful West Sumatra" dapat menggaet lebih banyak wisatawan untuk berkunjung.
Hamdan Tara, tim survei dari LPEM UI menyebutkan, sektor pariwisata menyumbang 3.9 triliun bagi nilai tambah bruto Sumbar. Besaran ini setara dengan 1.63% Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Provinsi Sumbar tahun 2020.
Artinya kata Hamdan, pengeluaran wisatawan, khususnya pelancong nusantara, berkontribusi 1.63% pada PRDB Sumbar. Sedangkan wisatawan mancanegara memberi nilai tambah sebesar 136,3 miliar rupiah.
Berdasarkan hasil survei tersebut, LPEM UI merekomendasikan Pemprov dan masyarakat lebih menyasar wisatawan nusantara. Dengan tetap melakukan promosi agar wisatawan mancanegara terus berkunjung ke Sumbar. (Dharma Harisa)