Pria Diduga Mantan Bupati Dharmasraya Diamankan Warga di OYO Kawasan Padang; Ribut Sekaitan Homoseksual

gay padang

Ilustrasi LGBT. [pixabay]

Langgam.id – Heboh video seorang pria yang diduga mantan Bupati Dharmasraya periode 2010-2015, berinisial AG, diamankan sejumlah warga di Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar). AG diamankan karena kabur usai ribut dengan seorang pria yang disebut-sebut warga pasangan homoseksualitasnya.

Dalam video berdurasi 1 menit 19 detik itu, terlihat Adi dipegang oleh dua orang. Warga lain ikut melakukan interogasi kepadanya.

“Orang homo, orang homo, ketangkap, ketangkap,” kata warga yang mem-videokan.

“Kamu akui kesalahan kamu? Ada tuhan kamu atau tidak? Kamu kurung dia, ya. Bawa aja dia ke polsek, bertanggung jawab kamu atas kesalahan kamu, ya. Kalau tidak salah kamu, tidak bakalan takut kamu,” ucap warga menginterogasi (kalimat ini sudah diartikan dalam bahasa Indonesia).

Warga tersebut juga menjelaskan bahwa pria yang diamankan itu telah melakukan open BO dengan sesama laki-laki.

“Open BO. Disuruhnya orang datang ke OYO itu, dikurungnya di dalam kamar. Laki sama laki,” ujar warga itu.

Kapolsek Padang Utara, AKP Yuliadi, mengatakan peristiwa itu terjadi pada Sabtu (25/10). Ada tiga warga yang mengantarkan pria yang di dalam video tersebut ke mapolsek.

Secara detail, Yuliadi mengaku tidak mengetahui persis kejadian dan baru tahu kejadian itu baru-baru ini. Ia juga tidak mengenali bahwa pria yang dibawa warga adalah seorang mantan bupati.

“Kata warga yang mengatar, dia ribut-ribut di penginapan OYO. Ketika ribut-ribut dia ini lari, dikejar warga. Itu cerita warga. Kan dikatakan masalah gay, tapi yang satu orang (pria yang disebut pasangannya) ini tidak ada lagi (di lokasi),” ujar Yuliadi dikutip Rabu (29/10/2025).

“Pengakuannya namanya Adi. KTP-nya tidak ada,” tambahnya.

Informasi dari anggota yang dinas ketika itu, kata Yuliadi, pria ini lalu dijemput di mapolsek oleh seorang yang mengaku sebagai anak angkatnya. Ia mengaku bahwa orang tua angkatnya tersebut sakit jantung.

“Datang anak angkatnya. ‘Ini orang tua angkat saya, dia sakit jantung, dibawa berobat dulu’. Iya kata anggota, anggota ini ada pemeriksaan lain juga, kan. Terus pergi aja lagi, tidak ada kabar lagi,” jelasnya.

Untuk memberi ruang berbicara terduga AG, langgam.id sudah berulang kali menghubungi yang bersangkutan, baik lewat WA dan telepon. Namun hingga saat ini belum direspons. (*/Yh)

Baca Juga

Personil kepolisian membawa jenazah korban galodo di Nagari Salareh Aia Timur.
12 Hari Pasca Galodo Silareh Aia, 68 Orang Masih Hilang
Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka ketika meninjau dampak bencana banjir badang atau galodo di Nagari Silareh Aia, Palembayan, Agam.
Keluhan Pengungsi Galodo Silareh Aia ke Wapres: Kami Butuh Air Bersih
Gerilya Konten Kreator Lokal Merespons Bencana Besar di Sumbar, Himpun Donasi dari Medsos Lalu Salurkan ke Daerah Terisolir
Gerilya Konten Kreator Lokal Merespons Bencana Besar di Sumbar, Himpun Donasi dari Medsos Lalu Salurkan ke Daerah Terisolir
Tim gabungan pencari korban banjir bandang atau galado masih terkendala dengan medan yang masih ditimbun lumpur yang cukup tinggi.
Empat Warga Toboh Malalak Timur Belum Ditemukan
Lima Nagari di Agam Masih Terisolasi Karena Akses Terputus
Lima Nagari di Agam Masih Terisolasi Karena Akses Terputus
Tim SAR mengevakuasi korban galodo di Kecamatan Malalak, Kabupaten Agam. IST
Perkembangan Korban Bencana Banjir di Sumbar: 166 Meninggal Dunia, 111 Masih Hilang