Langgam.id - Ketua Kwarda Pramuka Sumatra Barat, Nasrul Abit bertindak sebagai pembina upacara dalam peringatan upacara hari pramuka ke 58 tahun 2019 tingkat kwartir cabang pramuka Kabupaten Sijunjung, yang dilaksanakan di lapangan M. Yamin, Kab. Sijunjung, Kamis (29/8/2019).
Dalam sambutan ka kwarnas Pramuka yang dibacakan Nasrul Abit, ia menyampaikan keprihatinan yang mengancam keutuhan dan keberlangsungan NKRI. Pramuka dinilai bisa berperan dalam upaya mengatasi atau mengurangi permasalahan tersebut.
"Pertama, dengan maraknya KKN, terpaparnya radikalisme dan terorisme serta penyalahgunaan narkoba, seluruh elemen pramuka harus menjadi pionir dalam menanamkan nilai nilai anti kejahatan luar biasa," katanya sebagaimana dilansir Humas Pemprov Sumbar.
Wakil Gubernur Sumbar mengatakan, hal tersebut sudah mulai dijalankan dengan kerja sama antara Kwarnas dengan KPK pada 27 Juli 2019 lalu. Kerja sama tersebut merumuskan syarat syarat kecakapan khusus bagi anggota pramuka yang mempunyai keterampilan, pengetahuan dan sikap antikorupsi.
“Selain itu, saat ini sudah ada di beberapa daerah satuan karya pramuka yang telah membentuk gerakan anti narkoba. Hal itu untuk meningkatkan kemampuan mendeteksi dini dan menanggulangi bahaya narkoba sebagai salah satu krida saka," ucapnya.
Kedua, pramuka perlu mencanangkan gerakan perlindungan bagi petani dengan lebih banyak mengkonsumsi produk lokal. “Ini adalah wujud kecintaan pramuka kepada NKRI” sebutnya.
Ketiga, dalam menjaga kelestarian lingkungan bukan hanya sekedar formalitas. Tapi, mesti menjadi sikap hidup dan standar perilaku serta menolak penggunaan barang barang yang membahayakan lingkungan.
Selanjutnya, dalam penanggulangan bencana, pramuka tidak boleh berpangku tangan setiap terjadi bencana. Namun mengambil peran aktif bersama instansi terkait melakukan pertolongan. Pramuka diharapkan menjadi ksatria yang sadar bencana.
Terakhir, pramuka yang merupakan bagian sistem pendidikan nasional, perlu berpartisipasi dalam penyelarasan jenjang pendidikan formal dan pendidikan non formal. PAUD yang kini merupakan bagian dari program wajib belajar, belum sepenuhnya terakomodir dalam penjenjangan gerakan pramuka.
Untuk itu, kwarnas saat hari pramuka 2019 meminta presiden selaku ketua majelis pembimbing nasional untuk meluncurkan (soft launching) pramuka pra siaga, yaitu bagi anak anak yang belum berusia 7 tahun.
Saat pelaksanaan upacara tersebut, kwarda sumbar Nasrul Abit juga menyerahkan piagam tanda penghargaan darmabakti dari ka kwarnas pramuka kepada Ka Kwarcab Sijunjung Arival Boy. (*/Rdi)