PalantaLanggam - Perguruan Pencak Silat (PPS) Talago Biru Indonesia wilayah Sumatra Barat lantik pengurus baru periode 2019-2022 di Ruangan Pertemuan Abu Bakar Jaar, Balai Kota Padang, Sabtu (23/02/2019).
Andre Harmadi Algamar, Ketua PPS Talago Biru wilayah Sumatra Barat menyebutkan akan membuka cabang di luar negeri, seperti Malaysia. "Kita ingin ada perubahan yang lebih baik dan adanya kemajuan bagi pencak silat di ranah minang," ujarnya.
Dikatakan Andre, sebelumnya PPS Talago Biru pernah tampil di Malaysia.
Selain itu, Ketua Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Sumatra Barat, Fauzi Bahar mengatakan bahwa pencak silat merupakan tradisi asli Minangkabau. Harus dijaga dan dilestarikan.
"Sejak dahulu, buya-buya kita, juga orang yang pandai bersilat. Dulu ada dua macam silat, yaitu Silek Duduak yang dilaksanakan di dalam surau dan Silek Tagak, dilaksanakan di luar surau," ujarnya.
Menurut Fauzi, pencak silat saat ini sudah mendunia. "Sudah banyak yang tertarik belajar silat," jelasnya.
Tidak hanya itu, dikatakan Fauzi, hirarki dalam dunia silat sangat kental. Junior sangat hormat dengan senior sampai kapanpun. "Itu merupakan sebuah tradisi yang jarang ditemukan dalam olahraga lain," ungkapnya.
Dia meminta agar semua kader PPS Talago Biru terus menyebarkan ilmu silat di sekitarnya, dengan membuka sasaran baru. "Adik-adik pesilat mungkin bisa pergi ke sekolah-sekolah dasar, lalu menawarkan untuk mengajar silat, karena dengan begitu bisa menjadi cara membuat perguruan semakin berkembang," katanya.
Fauzi juga bercita-cita agar setiap Sekolah Dasar (SD) di Padang dapat menjadikan silat sebagai ekstrakurikuler utama. Dia menilai hal itu dapat menghindarkan anak-anak dari kenakalan remaja. "Mari kita besarkan terus perguruan ini, hingga bisa sejajar dengan perguruan silat lainnya di Indonesia," ujar Fauzi.
Ketua Panitia acara, Agung Pambudi mengatakan, dari catatan panitia, ada ratusan peserta dari delapan cabang PPS Talago Biru yang hadir dalam acara pelantikan tersebut. Selain pelantikan, juga sekalian rapat kerja, donor darah dan literasi keuangan.
Agung berharap, PPS Talago Biru kedepannya lebih solid. Ia ingin menjadikan perguruan lebih besar dan dikelola profesional. Karena, menurut Agung, kekurangan selama ini, manajemen organisasi tidak teratur.
"Kita harus terus membesarkan perguruan, masyarakat Sumatra Barat harus bangga dengan seni silat yang dimiliki," ujarnya.
Hingga saat ini, kata Agung, sudah banyak cabang PPS Talago Biru di Sumatra Barat, bahkan juga sudah ada di Mesir dan Afrika. (Rahmadi/FZ)