Langgam.id - Gempa bermagnitudo 6,1 telah meluluhlantahkan sebagian daerah di Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar). Bahkan, juga berdampak terhadap daerah tetangga, yaitu Kabupaten Pasaman.
Kini, sejak diguncang gempa barmagnitudo 6,1 pada 25 Februari 2022, sudah lebih delapan bulan masyarakat korban gempa masih berusaha untuk bangkit dan pulih kembali seperti sedia kala.
Uluran tangan dari berbagai pihak, tentunya sangat mereka harapkan. Apalagi, tak hanya dampak gempa, Pandemi Covid-19 juga turut memperparah kondisi perekonomian.
Setelah delapan bulan lebih dihantam bencana, Presiden Indonesia, Joko Widodo juga berencana akan berkunjung ke Pasaman, dan kemungkinan juga ke Pasaman Barat.Bahkan, kunjungan Presiden Indonesia itu telah dikabarkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui siaran pers resminya. Dikatakan, bahwa Jokowi akan berkunjung ke Pasaman untuk melihat kondisi terkini pasaca-gempa di daerah itu.
Sebelum kedatangan Jokowi, tim BNPB yang diomandoi langsung Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto juga telah mendatangi langsung lokasi terdampak, Minggu (16/10/2022).
Kedatangan Suharyanto dan rombongan itu untuk melihat langusung kondisi terkini dan apa langkah yang akan dilakukan selanjutnya.Dalam kunjungan itu, Suharyanto menegaskan agar pendataan pasca-bencana gempa di Pasaman Barat yang terjadi delapan bulan lalu segera diselesaikan, sehingga proses rehabilitasi dan rekonstruksi segera dilaksanakan.
Dia mengingatkan, bencana merupakan peristiwa yang berulang, dan dia tidak ingin wilayah Pasaman Barat ketiban dua kali bencana, apalagi saat penanganan rehabilitasi dan rekonstruksi bencana pertama belum selesai ditangani.
"Jika itu terjadi, maka para penyintas semakin terkatung-katung dalam ketidakpastian. Daerah ini bisa saja terjadi (bencana) lagi," ujar Suharyanto yang dikutip dari rilis BNPN, Rabu (19/10/2022).Sementara itu, Bupati Pasaman Barat, Hamsuardi menyebutkan, untuk kategori rumah rusak berat akan dibantu oleh BNPB senilai Rp50 juta per unit, sedangkan rusak sedang dibantu oleh pemprov dan rusak ringan dibantu pemkab.
“Progres perbaikan rumah dalam rangka kunjungan Presiden RI, sudah diperbaiki sebanyak 50 unit dengan kategori rumah rusak berat dengan sistem reimburse, sedangkan saat ini yang masih dikerjakan sebanyak 30 unit di Nagari Kajai,” katanya.
Lalu, dilihat dari sejumlah foto atas kunjungan Kepala BNPB dan rombongan, masih ada rumah warga terdampak gempa yang terbengkalai.Baca juga: BPNP Desak Pemkab Tuntaskan Pendataan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Gempa Pasbar
Bahkan, ada rumah yang terlihat masih dibiarkan saja rubuh terdampak gempa, batu bata masih berserakan, atap yang rubuh juga masih dibiarkan begitua saja.
Kemudian, juga ada sebagian masyarakat yang mulai memperbaiki rumah mereka, hingga ada yang sedang membangun Hunian Tetap (Huntap) pasca-gempa.—