Langgam.id - Kepolisian telah melakukan tindakan cepat dengan mengamankan sejumlah orang diduga terlibat aksi pengeroyokan di Nagari Guguk, Kecamatan 2x11 Enam Lingkung, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatra Barat (Sumbar). Pengeroyokan ini membuat seorang pria meninggal dunia dan seorang lagi kritis.
Aksi main hakim sendiri ini berawal dari sorakan maling yang dilakukan orang tak dikenal terhadap korban diketahui bernama Riki Ari Nofrizal dan Syahril.
"Sampai saat ini sudah empat orang diamankan, kami masih minta keterangannya. Mereka ini warga setempat yang diduga ikut melakukan pengeroyokan," kata Kapolsek 2×11 Enam Lingkung, AKP Nasirwan dihubungi langgam.id, Senin (15/3/2021).
Ia menduga aksi pengeroyokan dilakukan lebih dari 10 orang. Sedangkan massa yang datang dari masyarakat setempat melihat kejadian ketika itu mencapai 100 orang.
Baca juga: 2 Pria Dikeroyok Massa di Padang Pariaman: Disoraki Maling, 1 Meninggal
"Massa melihat ada sekitar 100 orang, yang memukul lebih dari 10 orang. Tapi orang yang tidak dikenal pertama kali menyoraki korban maling masih kami buru, begitupun mencari tau motifnya menyoraki maling," tegasnya.
Nasirwan mengungkapkan untuk empat warga yang diamankan masih berstatus saksi. Pihak terus melakukan pemeriksaan dan menggali keterangan yang bersangkutan.
"Kalau empat orang ini mengakui perbuatannya, kami naikkan sidik untuk ditetapkan jadi tersangka. Mereka ini masing-masing berinisial Jk, Ag, Rs dan Ag. Sekarang diperiksa di polsek," ujarnya.
Nasirwan memastikan kedua korban tidak melakukan aksi pencurian. Korban diketahui dalam perjalanan menuju Kota Bukittinggi mengunakan minibus Toyota Avanza BA 1148 LH.
"Minibus ini dikemudikan oleh korban Riki. Sekira pukul 21.00 WIB, tepatnya di salah satu warung penyiaram di Korong Titian Panjang, Kayu Tanam, mobil korban diteriaki maling oleh orang tidak dikenal," tuturnya.
Orang tidak dikenal ini, kata dia, mengendarai sepeda motor. Aksi kejar-kejaran pun terjadi hingga sampai di Pasar Kayu Tanam. Kemudian mobil korban menabrak pembatasan jalan sehingga mengalami rusak parah.
"Karena korban dikejar terus dengan sepeda motor, korban berupaya melarikan diri kembali dengan minibus. Tapi sampai di Nagari Guguk, Kecamatan 2x11 Kayu Tanam, korban terus dikejar sembari disoraki maling dan minibus berhasil dicegat," kata dia.
Nazirwan menyebutkan lantaran korban disoraki maling sehingga memancing amarah masyarakat setempat. Aksi pengeroyokan pun terjadi dilakukan sejumlah massa.
"Pada saat itu ada oknum masyarakat melakukan pemukulan. Sehingga kedua korban mengalami luka parah di sekujur tubuh. Mengeluarkan darah cukup banyak," ujarnya.
Dari video pengeroyokan massa terhadap kedua korban yang beredar, tampak korban mengalami luka di sekujur tubuhnya. Bahkan, posisi korban masuk dalam parit dengan penuh darah.
Korban Riki diketahui meninggal dunia saat dirujuk ke RSUP M Djamil Padang. Sedangkan Syahril kritis dan masih mendapat perawatan di RSUD Padang Pariaman. (Irwanda/ABW)