Langgam.id - Sebanyak 16 orang nasabah binaan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) dari Aceh dan Kota Serang, Banten mengikuti pelatihan membuat olahan daging berupa dendeng dan abon di Padang.
Pemimpin PNM Cabang Padang Yulia Vitria Yohannes mengatakan studi banding nasabah PNM dari Aceh dan Serang ke Sumbar ini untuk melihat dan bertukar ilmu guna pengembangan usaha lebih lanjut.
"Ini (studi tiru) program rutin PNM dalam pemberdayaan untuk meningkatkan kapasitas usaha, sehingga UMKM binaan bisa terus berkembang dan naik kelas," katanya, Rabu (13/12/2023).
Kali ini, PNM membekali nasabah yang melakukan studi tiru tersebut dengan pengalaman membuat olahan dari daging. Yaitu membuat dendeng dan abon daging. Pelatihan ini dipandu oleh F.B Hartiningsinh dari Koperasi Ikaboga yang juga merupakan binaan PNM Padang.
Yulia menyebutkan selain pembiayaan, fokus PNM adalah pemberdayaan kepada pelaku usaha, yang merupakan ibu-ibu agar mampu meningkatkan kesejahteraan keluarga.
Dalam program PKU (Pengembangan Kapasitas Usaha), PNM membekali nasabahnya dengan berbagai pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan kualitas produk, pengurusan NIB (Nomor Induk Berusaha) hingga pemasaran.
"Kita selalu bekali nasabah dengan berbagai pelatihan. AO kita juga rutin melakukan pendampingan kepada kelompok Mekaar apapun yang menjadi kendala dalam pengembangan usahanya," kata Yulia.
Ia mengatakan untuk di Sumbar jumlah nasabah PNM mencapai 445.092 nasabah dengan outsanding pembiayaan per November 2023 mencapai Rp1,6 triliun.
Rinciannya, sebanyak Rp1,5 triliun merupakan pembiayaan kepada nasabah Mekaar yang jumlahnya 441.495 nasabah, dan Ulamm sebanyak Rp88 miliar kepada 3.597 nasabah.
Kepala Bagian Publikasi dan Branding Produk Nasabah PT PNM YR Wijayandaru mengatakan pada hari ini kegiatan studi banding dilakukan di empat kota. Selain Padang, juga di Blitar dan Banyuwangi (Jawa Timur) dan Kendari (Sulawesi Tenggara).
"Kegiatan ini memang bagian dari upaya untuk meningkatkan kapasitas usaha nasabah," katanya.
Ia menuturkan, di PNM selain mendapatkan modal finansial berupa pembiayaan, juga mendapatkan modal sosial yaitu jejaring pertemanan sesama nasabah dan jaringan lainnya. Serta modal intelektual, yaitu ilmubyang bermanfaat untuk pengembangan usaha.
"Prinsipnya, PNM tidak hanya memberikan pembiayaan, tetapi juga pemberdayaan dengan memastikan nasabah mendapat pendampingan agar usahanya naik kelas," sebutnya.
Wijayandaru berharap peserta pelatihan dan studi banding ini dapat menularkan ilmu serta pengalaman yang didapat kepada ibu-ibu di kelompoknya. (*/Fs)