Langgam.id - Pusat Layanan Publikasi (PLP) Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Andalas (UNAND) mengadakan pelatihan penulisan jurnal internasional Scopus Camp ke 7 pada tanggal 15-17 Desember 2023 lalu.
Ketua Pelaksana Dr. Ns. Rika Sarfika, S.Kep., M.Kep mengatakan pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas publikasi ilmiah dosen dan mahasiswa pascasarjana UNAND di jurnal internasional bereputasi, khususnya yang terindeks Scopus.
"Pelatihan ini melibatkan narasumber dari dalam dan luar negeri yang berpengalaman dalam bidang penelitian dan publikasi ilmiah diantaranya peneliti top 2% dunia, editor jurnal internasional dan reviewer jurnal DIKTI," ujarnya dalam keterangan resmi.

Narasumber yang hadir pada acara ini adalah dr. Harapan, DTM&H, M.Infect.Dis, PhD dari Universitas Syiah Kuala, Tahta Amrillah, S.Si., M.Sc., Ph.D dari Universitas Airlangga, Prof. Dr. Irmanida Batubara, S.Si, M.Si dari IPB University, Arnold Japutra Dr, Ph.D, FHEA dari University of Western Australia. Scopus Camp ke 7 diikuti oleh 56 peserta yang terdiri dari berbagai fakultas dan program studi di UNAND.
Ia menuturkan peserta pelatihan akan mendapatkan materi tentang cara menulis artikel ilmiah yang sesuai dengan standar jurnal internasional, cara memilih jurnal yang tepat untuk publikasi, cara menghindari plagiarism, dan cara menghadapi proses review dan revisi.
"Peserta juga akan mendapatkan kesempatan untuk konsultasi langsung dengan narasumber dan mendapatkan masukan untuk menyempurnakan artikel ilmiah mereka," jelas Rika.
Pelatihan ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pengembangan karir akademik dosen dan mahasiswa UNAND serta meningkatkan kontribusi UNAND dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Output kegiatan ini berupa submitted artikel ke Jurnal Bereputasi.
Dengan mengikuti pelatihan ini, peserta diharapkan dapat meningkatkan kemampuan mereka dalam menulis artikel ilmiah yang berkualitas dan berpeluang untuk diterbitkan di jurnal bereputasi.
Dalam penutupan, Rika menyatakan bahwa Scopus Camp ke 7 ini tidak hanya akan mendampingi peserta sampai submit artikel akan tetapi akan dikawal terus sampai paper dari peserta diterima di jurnal yang telah dituju. Peserta dapat menghubungi para pendampingnya masing-masing sampai jurnal yang ditulis diterima pada jurnal yang dituju.

Kegiatan ditutup oleh Ketua LPPM UNAND Dr. -Ing. Ir. Uyung Gatot Syafrawi Dinata yang menyatakan bahwa output dari kegiatan ini adalah submitted artikel ke jurnal internasional terindeks dan outcomenya adalah banyak artikel yang terbit di Jurnal terindeks scopus.
"Scopus camp ini direncanakan akan terus dilanjutkan pada tahun 2024 dengan mengajak kolaborasi fakultas-fakultas sehingga bidang kajian penulis lebih dekat dengan pendamping yang ada nantinya," ujar Uyung.
Dr.-In Uyung juga menyampaikan skema-sekma insentif dari UNAND siap diberikan kepada penulis untuk menggenjot publikasi internasional yang kini menjadi indikator kinerja utama (IKU) universitas.
Sebelumnya, Rektor UNAND Dr. Efa Yonnedi, SE., MPPM, Akt, CA, CRGP membuka kegiatan Scopus Camp ke 7 pada hari pertama, yaitu Jumat (15/12/2023). Ia mengatakan UNAND terus melakukan upaya mewujudkan target internasionalisasi.
Menurutnya, ada beberapa indikator dalam penilaian QS World University Rangking diantaranya adalah Citation per Faculty, bagaimana kualitas penelitian suatu universitas dengan menggunakan matrik Citations per Faculty.
"Perhitungan tersebut diperoleh dari jumlah kutipan yang dihasilkan oleh suatu universitas per 5 tahun per fakultas yang ada di universitas tersebut. Sumber sitasi atau kutipan berasal dari Elsevier scopus database sebagai tempat penyimpanan data jurnal terbesar di dunia," sebutnya.
Ia mengatakan kegiatan Scopus Camp ini merupakan langkah yang bagus untuk memotivasi dan membangun budaya menulis di kalangan dosen UNAND serta strategi yang jitu untuk menggenjot kuantitas dan kualitas publikasi dosen di jurnal internasional bereputasi.
"Kedepannya diharapkan terbentuk kelompok-kelompok riset, meningkatnya riset yang bermuara pada hasil yang dapat digunakan di dunia industri, dan membudayakan riset dan kegiatan menulis sebagai agenda pertama bagi dosen dalam bekerja," katanya. (*/Fs)