Langgam.id - Permintaan pasar global terhadap produk pertanian Indonesia, khususnya pinang, terus menunjukkan tren positif. Hal ini terbukti dengan semakin maraknya ekspor pinang ke luar negeri.
Baru-baru ini, Karantina Sumatra Barat mengawasi pengiriman ekspor 140 ton pinang biji senilai Rp1,9 miliar yang ditujukan untuk India pada Selasa (19/11/2024).
Kepala Karantina Sumatra Barat, Ibrahim, menegaskan bahwa pihaknya berkomitmen untuk memastikan kualitas dan keamanan produk pertanian Indonesia yang diekspor, agar sesuai dengan standar internasional.
“Pinang biji yang akan dikirim ke India telah melalui perlakuan khusus untuk memenuhi standar keamanan pangan negara tujuan. Dengan langkah ini, kami menjaga reputasi produk pertanian Indonesia di pasar global,” kata Ibrahim melalui keterangan pers yang didapatkan, Kamis (21/11/2024).
Perlakuan tersebut meliputi langkah-langkah untuk mencegah kontaminasi cendawan selama pengiriman. Ibrahim menjelaskan bahwa persyaratan ketat yang diterapkan oleh negara pengimpor, seperti India, mengharuskan standar kualitas yang tinggi.
“Kami melakukan pemeriksaan menyeluruh pada setiap tahap ekspor, mulai dari persiapan hingga pengiriman, untuk memastikan produk aman dan sesuai standar,” tambahnya.
India menjadi salah satu pasar utama bagi produk pinang Indonesia, dengan permintaan yang terus meningkat. Hal ini dipicu oleh kebiasaan konsumsi pinang yang kuat di masyarakat India, serta kebijakan pemerintah setempat yang mendukung impor komoditas ini.
Pengiriman ekspor pinang dalam jumlah besar ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian daerah, khususnya Sumatra Barat. Selain meningkatkan devisa negara, aktivitas ekspor ini juga berkontribusi pada pembukaan lapangan kerja baru serta peningkatan kesejahteraan petani pinang lokal.
Pelabuhan Teluk Bayur kembali menjadi elemen vital dalam mendukung aktivitas ekspor di Sumatra Barat. Dengan fasilitas yang memadai dan prosedur yang efisien, pelabuhan ini berfungsi sebagai pintu strategis bagi komoditas unggulan daerah untuk menembus pasar internasional.
“Ekspor pinang ini bukan hanya kebanggaan bagi daerah, tetapi juga bukti bahwa produk pertanian Indonesia mampu bersaing di pasar global,” tutup Ibrahim. (*/Yh)