Langgam.id - Pelaksanaan Pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak 9 Desember 2020 sudah di depan mata. Proses dan tahapan yang sempat terhenti pun kini dilanjutkan Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Komisioner KPU Kabupaten Solok Jons Manedi mengatakan, kesuksesan Pilkada bergantung pada tingkat partisipasi pemilih. Mengajak masyarakat ikut dalam suksesi 5 tahunan ini, tidak cukup dengan tenaga dari KPU. Sangat perlu peran aktif semua pihak tanpa terkecuali, termasuk wali dan perangkat di nagari.
Selaku pemimpin yang bersentuhan langsung dengan masyarakat, wali nagari dianggap efektif membantu sosialiasi Pilkada 2020. Apalagi, KPU juga terbatas menggelar sosialisasi di tengah kondisi pandemi covid-19.
"Kami berharap, seluruh wali nagari di Kabupaten Solok dapat membantu menyampaikan kepada masyarakat terkait pelaksanaan Pilkada," kata Jons, Minggu (11/7/2020).
Menurut Divisi Perencanaan Data dan Informasi KPU Kabupaten Solok itu, KPU kini dibatasi aturan dalam menggelar sosialisasi di tengah pandemi covid-19. Dalam pesta demokrasi lima tahunan kali ini, KPU tidak diperkenankan mengumpulkan massa dalam jumlah banyak.
"Dalam masa kenormalan baru, perkumpulan orang dalam jumlah banyak dikhawatirkan menjadi tempat penyebaran virus corona," katanya.
Meski Pilkada digelar di tengah wabah, KPU Kabupaten Solok tetap optimis meningkatkan partisipasi pemilih lebih tinggi dibandingkan Pileg 2019. Saat itu, partisipasi mencapai angka 74 persen dari 292.738 orang pemilih.
Terpisah, Bupati Solok Gusmal mengatakan, wali nagari mesti menyukseskan pelaksanaan Pilkada 2020 di kabupaten Solok. Dia meminta wali para wali nagari mengajak masyarakat aktif dan menyampaikan hak suaranya nanti di TPS.
"Wali nagari dan semua aparatur yang ada di Pemkab Solok Solok harus ikut menyukseskan Pilkada serentak," katanya. (*/ICA)