Petuah Buya Syafii Maarif untuk Kemajuan Sumbar

Petuah Buya Syafii Maarif untuk Kemajuan Sumbar

Foto: Rahmadi/Langgam.id

Langgam.id - Tokoh nasional asal Sumatra Barat (Sumbar) Buya Syafii Maarif memberikan pidato terkait kelemahan sebagai bangsa Indonesia. Ia memberikan sejumlah nasehat untuk kemajuan Sumbar ke depan.

Ia menyampaikan pidato dalam rapat paripurna di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumatra Barat (Sumbar) untuk memperingati hari jadi ke 76 Sumatra Barat 1 Oktober 2021 di ruang rapat utama Gedung DPRD Sumbar, Jumat (1/10/2021).

"Kelemahan kita sebagai bangsa sekarang adalah antara lain karena defisitnya jumlah negarawan pada semua tingkat, akibatnya politik masih saja menjadi mata pencarian," katanya secara virtual dari kediamannya di Yogyakarta.

Ia mengatakan politik bukannya menjadi sarana membela kepentingan rakyat yang penghasilannya semakin menyusut dari waktu ke waktu. Diperparah lagi oleh dampak pandemi Covid-19 yang menambah kantong kemiskinan termasuk di Sumbar.

Oleh sebab itu, sekarang matahari sudah sangat tinggi bagi para elit, sehingga dari partai manapun dia berasal harus segera berbenah diri untuk memajukan Sumbar yang sudah ketinggalan dibandingkan daerah lain.

"Petatah petitih adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah, adat mangato syarak mamakai akan menggantung di awan tinggi akan sia-sia belaka jika masyarakat tetap bergumul dengan kemiskinan dan narkoba," katanya.

Seorang pemimpin sejati yang negarawan bisa saja diusung dari salah satu partai, namun setelah terpilih dia tidak hanya memperhatikan kepentingan partainya saja tetapi akan bersikap untuk kepentingan semua orang.

Di tengah masifnya budaya politik uang sejak era reformasi seorang kepala daerah akan tersandera dengan kepentingan kelompok, sehingga pembangunan menjadi terlantar. Ini berlaku di semua daerah.

"Janji kepala daerah saat Pilkada akan menguap begitu saja, karena tanggungjawab sangat rapuh sekali, banyaknya yang ditangkap KPK membuktikan itu," katanya.

Sumbar menurutnya dengan APBD yang terbatas harus pandai-pandai memainkan diplomasinya. Berhadapan dengan pemerintah pusat sebagai distributor pembangunan. Kekakuan bersikap akan membuat daerah semakin terlantar dalam proses pembangunan.

Ungkapan adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah baru bermakna saat kemiskinan diberantas dan tidak ada narkoba. Kemajuan Sumbar juga bergantung dengan kerjasama ranah dan rantau.

"Kepada para politisi di Sumbar saya mohon kemahiran itu digunakan untuk kepentingan besar bagi Sumbar, tidak terjebak dengan persoalan remeh temeh, selamat HUT Sumbar, hidup Sumbar untuk menghadapi masa depan yang lebih baik," katanya.

Baca Juga

Petaka di Lapas Bukittinggi: Warga Binaan Oplos Alkohol Parfum-Minuman Kemasan, 1 Meninggal Dunia
Petaka di Lapas Bukittinggi: Warga Binaan Oplos Alkohol Parfum-Minuman Kemasan, 1 Meninggal Dunia
Praktisi keinsinyuran nasional, Ulul Azmi, berpandangan kondisi Sumatra Barat (Sumbar) dinilai mengalami stagnasi dalam pertumbuhan ekonomi
Praktisi Keinsinyuran: Kepemimpinan di Sumbar Perlu Akselerasi Pembangunan dan Inovasi
Susunan Kloter Jemaah Haji Embarkasi Padang
Susunan Kloter Jemaah Haji Embarkasi Padang
Embarkasi Padang Berangkatkan 6.294 Jemaah Haji Naik Lion Air, 4.613 Orang dari Sumbar
Embarkasi Padang Berangkatkan 6.294 Jemaah Haji Naik Lion Air, 4.613 Orang dari Sumbar
Kecelakaan Beruntun di Silaing Bawah, Truk Tabrak 4 Mobil dan 3 Sepeda Motor
Kecelakaan Beruntun di Silaing Bawah, Truk Tabrak 4 Mobil dan 3 Sepeda Motor
Kakak-Adik di Solok Berebut Rumah Berujung Dibakar, 2 Balita Nyaris Jadi Korban
Kakak-Adik di Solok Berebut Rumah Berujung Dibakar, 2 Balita Nyaris Jadi Korban