Petani di Pariaman dan Padang Pariaman Butuh Jalan Usaha Tani

Petani di Pariaman dan Padang Pariaman Butuh Jalan Usaha Tani

Hj. Sitti Izzati Aziz (Foto: Sekretariat DPRD Sumbar)

Langgam.id - Masih banyak areal pertanian di Padang Pariaman dan Pariaman membutuhkan jalan usaha tani. Tanpa itu, petani kesulitan membawa hasil panen mereka untuk didistribusikan dan dipasarkan. Selain juga memudahkan petani membawa peralatan tani, pupuk dan juga bibit.

Perlunya jalan usaha tani ini disampaikan banyak masyarakat di Padang Pariaman dan Pariaman pada Anggota DPRD Sumbar, Sitti Izzati Azis.

Terutama saat Sitti menggelar beberapa pertemuan dengan masyarakat dalam rangka pelaksanaan reses. "Pada beberapa pertemuan itu banyak sekali petani yang hadir. Sebagian besar mereka berharap pemerintahan provinsi membangun jalan usaha tani di daerah mereka masing-masing," ujarnya, sebagaimana dirilis situs resmi DPRD Sumbar, Rabu (23/2/2022).

Sitti mengatakan sarana dan prasarana atau infrastruktur yang mendukung pertanian serta perkebunan sangatlah penting. Misalnya selain jalur usaha tani, penting pula irigasi dan normalisasi batang atau sungai.

Hal ini, tambah Sitti, menjadi faktor-faktor yang berpengaruh pada hasil produksi pertanian dan perkebunan. "Jika sarana prasarana ini tidak memadai maka hasil panen tak akan baik," katanya.

Sitti mengatakan pemerintahan Sumbar sudah sejak lama mencanangkan program kemandirian pangan. Selain juga menargetkan diri sebagai salah satu lumbung padi di Sumatera pun juga Indonesia.

"Untuk mencapai target-target itu segala hal yang berkenaaan dengan pertanian dan perkebunan harus diperhatikan. Harus ada program yang berkelanjutan, salah satunya pemenuhan sarana prasarana pendukung di berbagai daerah secara bertahap," tuturnya.

Pemerintah provinsi, tambah Sitti, harus memahami target-target tersebut dapat dicapai dengan koordinasi lintas organisasi perangkat daerah (OPD).

Misalnya untuk jalan usaha tadi ada pada Dinas PU, irigasi pada Dinas PSDA. Kemudian permasalahan keteraediaan pupuk dan penstabilan harga komoditas pertanian dan perkebunan pada Dinas Pertanian.

"Ini berkenaan pula dengan Dinas perdagangan dan dinas koperasi UMKM," ujarnya. Oleh karena itu, Sitti berharap di bawah kepemimpinan gubernur dan wakil gubernur Mahyeldi-Audy Joinaldi hal ini bisa menjadi salah satu program prioritas.(*/SS)

Baca Juga

h-1-rumah-tabuik-diserbu-pengunjung
Prosesi Maarak Saroban Jelang Puncak Oyak Tabuik Diikuti Ribuan Orang
Warga Padang Pariaman Antusias Sambut Program Makan Bergizi Gratis
Warga Padang Pariaman Antusias Sambut Program Makan Bergizi Gratis
Keluarga Septia Adinda (25), korban dugaan pembunuhan dan mutilasi di Kabupaten Padang Pariaman, tidak terima pengakuan terduga pelaku,
Keluarga Korban Mutilasi Bantah Pengakuan Terduga Pelaku Soal Adanya Utang
Potongan tubuh berupa paha diduga milik Septia Adinda (25) ditemukan di aliran sungai Batang Anai, tepatnya di Korong Duku, Nagari Kasang,
Potongan Paha Diduga Milik Korban Mutilasi di Padang Pariaman Ditemukan
Suasana duka menyelimuti rumah Siska Oktavia Rusdi (23) di Korong Kampung Apar, Kenagarian Sungai Buluh Utara, Kecamatan Batang Anai,
Ibu dari Korban Perempuan yang Dibunuh Terduga Pelaku Mutilasi di Sumbar Meninggal
Polisi membeberkan motif kasus pembunuhan dan mutilasi perempuan bernama Septia Adinda (25 tahun) ternyata dipicu persoalan utang-piutang.
Motif Perempuan di Sumbar Dimutilasi Dipicu Utang-piutang, Jasad Dipotong 10 Bagian