Pesisir Selatan Juara Penghasil Jengkol di Sumbar

Jengkol merupakan bahan pangan yang banyak disukai dan digemari oleh masyarakat Indonesia. Meski menghasilkan bau yang kurang sedap,

Jengkol. (Foto: bengkulu.litbang.pertanian.go.id)

Langgam.id - Jengkol (Archidendron pauciflorum) adalah salah satu tanaman sayur yang paling digemari dalam peta kuliner Ranah Minang.

Dalam olahan berbagai masakan Minang, jengkol bisa dibuat jadi gulai, kalio, rendang, goreng, bakar dan jadi campuran sambalado.

Banyaknya variasi jengkol dalam masakan Minang tersebut, menandakan jengkol menjadi salah satu makanan favorit. Hal ini yang membuat Sumbar kemudian juga menjadi salah satu penghasil jengkol terbesar di Indonesia.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) Sumbar yang dilansir pada Kamis (31/1/2019) menyebutkan, dalam setahun, 18 dari 19 kabupaten dan kota di Sumbar menghasilkan lebih 8 ribu ton jengkol per tahun atau tepatnya 8.533 ton. Jumlah ini sekitar 13 persen dari total produksi nasional pada angka lebih dari 66 ribu ton .

Kabupaten terbanyak yang memproduksi jengkol berdasar data tahun 2017 itu adalah Pesisir Selatan, dengan banyak produksi 3264,9 ton atau hampir 40 persen dari total produksi Sumbar.

Selanjutnya adalah Kabupaten Padang Pariaman, sebanyak 1.847 ton, disusul Kabupaten Lima Puluh Kota sebanyak 1.027,2 ton per tahun.

Produksi Kota Padang ternyata lumayan banyak dan berada di peringkat keempat dengan 422,6 ton. Baru kemudian disusul Kabupaten Solok 341,1 ton, KabUpaten Pasaman Barat 314,4 ton, Kabupaten Dharmasraya 292,4 ton per tahun.

Selanjutnya, Kab.Tanah Datar 174,5 ton, KabUpaten Agam 159,7 ton, Kabupaten Sijunjung 135,1 ton dan Kota Payakumbuh 105,7 ton per tahun.

Penghasil yang lebih kecil yakni Kabupaten Solok Selatan 96,6 ton, Kota Sawahlunto 92,4 ton, Kab.Pasaman 86, 4 ton, Kota Solok 73,9 ton, Kabupaten Kepulauan Mentawai 59,9 ton, Kota Pariaman 38,7 ton dan Padang Panjang 0,5 ton per tahun.

Bukittinggi menjadi satu-satunya daerah yang tidak menghasilkan komoditas holtikultura yang disebut dengan jariang dalam Bahasa Minang dan diserap ke dalam Bahasa Indonesia menjadi jering (KBBI) tersebut. (HM)

Baca Juga

Bumbu Rendang: Warisan Tradisional dengan Kekuatan Antioksidan dan Antimikroba
Bumbu Rendang: Warisan Tradisional dengan Kekuatan Antioksidan dan Antimikroba
Pemko Payakumbuh kembali menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) di Pelataran Parkir Kantor Balai Kota Payakumbuh, Senin (1/4/2024).
Hingga Oktober, Harga dan Kebutuhan Pangan di Kota Padang Tetap Stabil
Melestarikan Warisan: Pangan Tradisional Sebagai Sorotan di Perjamuan Penting
Melestarikan Warisan: Pangan Tradisional Sebagai Sorotan di Perjamuan Penting
Antimikroba Pangan: Solusi Efektif Mengatasi Kontaminasi dan Memperpanjang Umur Simpan
Antimikroba Pangan: Solusi Efektif Mengatasi Kontaminasi dan Memperpanjang Umur Simpan
Harga sejumlah komoditas pangan di Padang Panjang mengalami penurunan karena pasokan melimpah. Ada delapan komoditi pangan yang turun harga,
Pasokan Melimpah, Harga 8 Komoditi Pangan di Panjang Panjang Turun
Harga sejumlah komoditas pangan di Padang Panjang mengalami penurunan karena pasokan melimpah. Ada delapan komoditi pangan yang turun harga,
Harga dan Kebutuhan Pangan di Kota Padang Relatif Stabil