Pesawat Airbus Ditarget Mendarat di Bandara Rokot Mentawai

Wakil Gubernur Sumbar, Nasrul Abit, saat turun dari pesawat dan meninjau Bandara Rokot Mentawai bersama Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur Kemenko Kemaritiman. (Humas Pemprov Sumbar)

Wakil Gubernur Sumbar, Nasrul Abit, saat meninjau Bandara Rokot Mentawai bersama Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur Kemenko Kemaritiman. (Humas Pemprov Sumbar)

Langgam.id - Pemerintah Provinsi Sumatra Barat (Sumbar), menargetkan pesawat jenis Airbus bisa mendarat di Bandara Rokot, Kabupaten Kepulauan Mentawai. Keinginan itu bisa terwujud setelah seluruh tahapan proses pembangunan rampung.

Bandara Rokot terletak di Desa Rokot, Kecamatan Sipora Selatan, Kabupaten Kepulauan Mentawai. Sebuah bandara perintis yang hanya mampu menampung pesawat berbadan kecil jenis Cassa berpenumpang 10 sampai 15 orang.

Untuk merealisasi target itu, Pemprov dan Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai, sedang berupaya membenahi kawasan Bandara. Salah satunya dengan memperlebar dan memperpanjang landasan pacu yang saat ini memiliki panjang 1.600 meter.

Tujuannya, agar landasan mampu menampung pesawat-pesawat berbadan besar. Sehingga jumlah pengunjung ke Mentawai yang menggunakan jalur udara bakal meningkat.

Wakil Gubernur Sumbar, Nasrul Abit, mengatakan telah meninjau ulang bersama dengan Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dari Kemenko Kemaritiman kawasan Bandara tersebut.

Katanya, sudah ada investor yang siap menanamkan modal senilai Rp500 miliar untuk pengembangan pembangunan bandara di daerah tersebut.

"Jika ini tidak terwujud dan penyediaan lahan tidak ada, maka pembangunannya akan dipindahkan ke Kabupaten Fak-fak, Papua," katanya di Padang, Senin (23/12/2019).

Pengembangan pembangunan Bandara itu akan dikebut hingga 2022 mendatang. Dengan catatan lahan sudah disediakan oleh Pemerintah Kabupaten setempat.

"Jadi, kami minta kepada pak Camat, pak Dusun agar bisa memberikan sosialisasi kepada masyarakat bahwa pembangunan bandara ini akan sangat berpengaruh nantinya kepada masyarakat," ujarnya.

Dia menambahkan, pengaruh dari keberadaan bandara Rokot ini nantinya, juga akan berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat di daerah setempat. Sehingga kedepan, Kepulauan Mentawai tidak akan lagi di cap sebagai daerah tertinggal.

"Tidak hanya itu, dengan hadirnya Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) pariwisata, juga akan membuat Kabupaten ini semakin baik. Kita harapkan semua dapat terlealisasi dengan baik," ucapnya. (Rahmadi/ICA)

Baca Juga

SAR Mentawai melaksanakan operasi pencarian nelayan yang hilang kontak di perairan Pulau Niau Mentawai Sabtu (4/10/2025).
Tiga Nelayan Hilang Kontak di Pulau Niau Mentawai
Depati Project Gelar Diseminasi Liputan Deforestasi Hutan Sipora di Enam Kota
Depati Project Gelar Diseminasi Liputan Deforestasi Hutan Sipora di Enam Kota
Kematian Puluhan Sapi di Mentawai Diduga akibat Virus Jembrana, Vaksinasi Dimulai
Kematian Puluhan Sapi di Mentawai Diduga akibat Virus Jembrana, Vaksinasi Dimulai
Sapi Pokir Bantuan Dewan di Mentawai Banyak Mati, Peternak Merugi Besar
Sapi Pokir Bantuan Dewan di Mentawai Banyak Mati, Peternak Merugi Besar
Ibram Paranta Resmi Daftar Calon Ketua KNPI Mentawai, Isu Batas Usia Jadi Perdebatan
Ibram Paranta Resmi Daftar Calon Ketua KNPI Mentawai, Isu Batas Usia Jadi Perdebatan
Sipora: Pulau Kecil, Beban (Bencana) Ekologis Besar
Sipora: Pulau Kecil, Beban (Bencana) Ekologis Besar