Persepsi Etnis dalam Memandang Kewirausahaan Sebagai Pilihan Hidup Masa Depan

Persepsi Etnis dalam Memandang Kewirausahaan Sebagai Pilihan Hidup Masa Depan

Hafiz Rahman, Ph.D, Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Andalas. (Foto: ist)

Indonesia dengan berbagai etnis beserta orientasi masa depannya memperlihatkan sudut pandang berbeda terhadap kewirausahaan/entrepreneurship. Dengan akar budaya, norma dan nilai-nilai yang berbeda, masing-masing etnis di Indonesia memiliki persepsi dan pandangan tersendiri dalam menilai kewirausahaan sebagai salah satu alternatif hidup masa depan bagi anggota etnisnya. Beberapa etnis di Indonesia dikenal sebagai etnis yang amat kuat budaya berwirausahanya, sementara disisi lain banyak pula etnis di Indonesia yang secara kultural justru tidak begitu kondusif dalam memandang kewirausahaan sebagai pilihan hidup.

Salah satu unsur utama yang membangkitkan budaya berwirausaha dalam lingkup sebuah etnis adalah persepsi yang mendasari pandangan suatu etnis terhadap kewirausahaan sebagai salah satu alternatif pilihan hidup masa depan. Artinya, persepsi internal positif yang berkembang dalam lingkup suatu etnis akan turut menjadi penentu bagi diterimanya kewirausahaan sebagai alternatif hidup masa depan orang-orang yang berasal dari etnis tersebut. Sebagaimana dikemukakan Vernon-Wortzel dan Wortzel (1997) serta Scott-Hogarth dan Wilson (2000), kekuatan budaya berwirausaha sebuah komunitas sosial akan turut ditentukan sampai seberapa jauh komunitas sosial tersebut memandang kewirausahaan secara positif sebagai sebuah alternatif masa depan bagi kehidupan mereka. Hal ini tentunya cukup krusial karena dari berbagai situasi dan kondisi, ditemui fakta mengenai orientasi masa depan secara kolektif yang dianut oleh suatu etnis yang berbeda dengan etnis lainnya. Sehingga tidaklah mengherankan jika ada etnis yang memandang positif terhadap pilihan hidup sebagai wirausahawan, dan sebaliknya juga ada etnis yang memandang bahwa berwirausaha adalah sebuah pilihan penuh resiko yang karenanya harus dihindari untuk dijadikan alternatif kehidupan masa depan.

Selain itu, tumbuh dan berkembangnya kewirausahaan juga akan turut ditentukan oleh persepsi eksternal dari etnis lain terhadap etnis yang kental budaya berwirausahanya. Sederhananya, persepsi/pandangan orang diluar etnis juga akan turut menentukan bagaimana kewirausahaan akan diterima sebagai pilihan hidup sebuah etnis. Terkait dengan hal ini, keberadaan persepsi positif ataupun negatif seorang individu terhadap etnis yang kental budaya berwirausahanya akan turut menentukan seberapa kondusif budaya berwirausaha mereka. Dengan demikian, kekuatan persepsi/pandangan publik dan individu baik secara positif maupun negatif akan turut menentukan seberapa kondusif tumbuh dan berkembangnya budaya berwirausaha suatu etnis.

Kekuatan persepsi ini juga terlihat pada etnis Minangkabau yang sedari dulu dikenal sebagai etnis yang memiliki budaya berwirausaha yang amat kental dan kondusif., sehingga etnis ini dikenal sebagai etnis pengusaha di Indonesia. Pertanyaan penting dalam mengkaji budaya berwirausaha etnis Minangkabau berkaitan dengan unsur-unsur etnis apa yang membuat etnis ini dikenal sebagai etnis pengusaha di Indonesia? Dari penelusuran penulis melalui studi terdahulu diketahui bahwa unsur nilai/value, norma, tradisi, pembelajaran kewirausahaan secara informal dalam bentuk merantau, religiusitas keislaman, serta sistem kekerabatan matrilineal yang dianut oleh etnis Minangkabau menjadi unsur pendorong utama yang membuat kewirausahaan diterima secara kondusif oleh tiap anggota etnis sebagai bagian dari budaya mereka. Kesemua hal tersebut telah memberi kontribusi positif bagi terbentuknya konstruksi psikologi individu secara positif dalam memandang kewirausahaan sebagai pilihan hidup masa depan mereka.

Hal lain yang penulis temukan terkait kondusifitas budaya berwirausaha dikalangan etnis Minangkaua berkaitan dengan tumbuh dan berkembangnya persepsi dan pandangan positif tiap anggota etnis Minangkabau terhadap kewirausahaaan. Kewirausahaan dipersepsikan sebagai pilihan hidup paling relevan dan positif bagi etnis Minangkabau disaat mereka secara rasional menyadari mengenai sulitnya mencari pekerjaan, pentingnya kesejahteraan finansial dalam jangka panjang, serta sebagai bagian dari prinsip bersandar pada kemampuan diri sendiri/tidak terlalu bergantung pada upaya/bantuan orang lain. Kesemua hal ini membawa konsekwensi positif berupa timbulnya persepsi positif dikalangan etnis Minangkabau terhadap kewirausahaan sebagai pilihan hidup masa depan. Pandangan/persepsi positif ini menyebar dalam diri kebanyakan individu etnis Minangkabau, dan secara akumulatif turut menyebar menjadi persepsi komunal positif dikalangan etnis ini. Kekuatan persepsi positif terhadap kewirausahaan ini terus diturunkan ke generasi etnis Minangkabau selanjutnya sehingga membentuk konstruksi psikologis individual yang positif didalam diri generasi penerus etnis Minangkabau. Konstruksi psikologis positif ini muncul dalam bentuk ketangguhan dan kesabaran dalam berbisnis, kemampuan menangkap peluang usaha, trelatif idak takut akan kegagalan, kemampuan memanfaatkan jejaring, dan berkembangnya soft-skill individu yang berguna untuk berbisnis.
Persepsi positif dari individu maupun komunal yang tumbuh dan berkembang secara internal pada etnis Minangkabau terhadap kewirausahaan ini semakin menguat dibarengi dengan dukungan persepsi positif yang berasal dari etnis lain dalam memandang etnis Minangkabau. Dalam hal ini, persepsi etnis lain di Indonesia dinilai sebagai sebuah bentuk pengakuan dan dukungan akan budaya berwirausaha etnis Minangkabau, yang menjadikan budaya tersebut sebagai budaya turun temurun secara positif. Pengakuan dan dukungan tersebut juga terlihat dalam bentuk dukungan jejaring etnis lain dalam berbisnis dengan etnis Minangkabau, dan secara private juga terlihat dengan banyaknya individu etnis Minangkabau yang diterima oleh etnis lain untuk melakukan pernikahan lintas etnis dan kemudian memilih untuk berbisnis dengan pola co-preneurship (berwirausaha secara berpasangan).

Temuan riset penulis tentang hal ini membuktikan bahwa berbagai etnis di Indonesia memandang etnis Minangkabau secara positif sebagai etnis dengan budaya berwirausaha yang cukup kental. Secara konkrit, individu etnis non-Minangkabau menyampaikan bahwa persepsi positif mereka terhadap etnis Minangakabau membuat mereka jauh lebih bisa menerima dan lebih mempercayai etnis Minangkabau dalam bergaul, berinteraksi sosial, berjejaring bisnis, membagi pengetahuan/knowledge sharing tentang bisnis, bahkan dalam membentuk keluarga. Hal ini memperlihatkan dan membuktikan bahwa persepsi positif yang berkembang dari individu etnis lain terhadap etnis Minangkabau sebagai etnis yang memiliki budaya berwirausaha yang kental turut berkembang kearah tindakan konkrit yang diambil individu etnis lain dalam menyikapi etnis Minangkabau.

Temuan penelitian penulis terkait persepsi individu dan komunal secara internal dari etnis Minangkabau maupun persepsi individu etnis lain terhadap budaya berwirausaha etnis Minangkabau secara langsung maupun tak lansgung telah menunjukkan dampak menguntungkan terhadap perkembangan budaya berwirausaha etnis Minangkabau. Hal ini turut membuktikan bahwa budaya berwirausaha yang tumbuh berkembang dalam suatu etnis pengusaha ternyata juga dipengaruhi oleh keberadaan persepsi positif dari individu didalam dan diluar etnis tersebut akan pilihan hidup untuk menjadi wirausahawan. Temuan ini dapat dijadikan sebagai sebuah tambahan khazanah ilmu dan pengetahuan dalam ranah dan rumpun ilmu kewirausahaan, yang mengambil sudut pandang dari unsur psikologis, sosiologis dan budaya Masyarakat tertentu.

*Penulis: Hafiz Rahman (Dosen-Peneliti Kewirausahaan dan UKM – Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Andalas)

Baca Juga

Dosa Ekologis dan Pemanasan Akibat Perbuatan Manusia
Dosa Ekologis dan Pemanasan Akibat Perbuatan Manusia
Kebijakan Pengolahan Sampah Satu Tujuan Energi dalam Perpres 109/2025 Dengan Permasalahannya
Kebijakan Pengolahan Sampah Satu Tujuan Energi dalam Perpres 109/2025 Dengan Permasalahannya
Paan Masala Produk Pangan Kultural India Ngunyah Sirih Adat Minangkabau dan Keterkaitan dengan Gambir
Paan Masala Produk Pangan Kultural India Ngunyah Sirih Adat Minangkabau dan Keterkaitan dengan Gambir
Sumatera Barat, sebuah provinsi yang dikenal memiliki sejarah politik yang kaya dan beragam, selalu menunjukkan dinamika politik yang unik.
Satu Arah: Fiskal–Moneter
Sumatera Barat, sebuah provinsi yang dikenal memiliki sejarah politik yang kaya dan beragam, selalu menunjukkan dinamika politik yang unik.
Ironi Kapitalisme: Berharap Kemakmuran, Kesenjangan Tumbuh
Leksikon adalah kumpulan kata-kata yang ada di dalam kepala seseorang. Leksikon ini didapat dari pengalaman perorangan melalui interaksinya
Demokrasi Tuah Bagele Minangkabau