Langgam.id - Upaya peningkatan kesiapsiagaan bencana terus dilakukan Pemerintah Kota Padang, terutama dalam menghadapi potensi gempa bumi dan tsunami.
Komitmen dan upaya itu disepakati Wali Kota Padang, BPBD, dan Korem 032/WBR dalam Rapat Koordinasi Kebencanaan Latgulbencal Gempa dan Tsunami di Aula Abu Bakar Jaar, Kantor Wali Kota Padang, Selasa (24/6/2025).
Pemerintah kota menegaskan keseriusannya dengan memperkuat jalur evakuasi dan infrastruktur penunjangnya. Hingga saat ini, sebanyak 700 rambu evakuasi telah dipasang di berbagai titik rawan bencana.
Wali Kota Padang, Fadly Amran menekankan pentingnya kesiapan infrastruktur sebagai bagian dari upaya menjadikan Padang sebagai kota sehat dan tangguh bencana.
Ia menyebut bahwa anggaran awal sebesar Rp500 juta telah disiapkan untuk memperbaiki jalur evakuasi serta mendukung pelaksanaan simulasi kebencanaan.
Salah satu fokus utama diarahkan pada jalur evakuasi dan fasilitas penunjang seperti jalan dan jembatan.
Menurut Fadly, keberadaan rambu tidak akan efektif tanpa infrastruktur pendukung yang memadai.
“Rambu-rambu harus diiringi dengan jalur yang bisa dilalui. Jalan dan jembatan juga harus menjadi perhatian,” ujar Fadly.
Simulasi kebencanaan dalam skala besar akan dilakukan dalam waktu dekat, meski tanggal pastinya belum ditentukan.
Menyikapi hal tersebut, BPBD Kota Padang tengah melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar kegiatan tersebut tidak menimbulkan kepanikan.
Kalaksa BPBD Kota Padang, Hendri Zulviton, Kota Padang berada di wilayah rawan gempa dan tsunami. Oleh karena itu, pembangunan sistem peringatan dini dan sarana evakuasi menjadi hal mutlak.
“Kita sudah punya sekitar 700 rambu, 25 safe zone, dan tiga sel aktif untuk perlindungan masyarakat,” terang Hendri.
Sementara itu, Danrem Korem 032/Wirabraja, Brigjen TNI Machfud Daeng Nyonri, turut mengingatkan pentingnya edukasi berkelanjutan kepada masyarakat.
“Lingkungan kita sangat rentan. Masyarakat harus paham, dan semua pihak harus bersinergi memberi pemahaman,” tegasnya.
Rapat koordinasi ini menjadi langkah strategis dalam menyamakan persepsi antarinstansi sekaligus merumuskan strategi konkret untuk memperkuat kesiapsiagaan menghadapi bencana, terutama di wilayah pesisir yang tergolong zona merah. (*/f)