Perjalanan dr. Ermawati: Mendedikasikan Hidup dalam Pelayanan Kesehatan

Perjalanan dr. Ermawati: Mendedikasikan Hidup dalam Pelayanan Kesehatan

dr. Ermawati. (Foto: Ist)

Langgam.id - Dunia pelayanan kesehatan di Kota Padang dan Sumatera Barat kini mengalami transformasi dinamis yang membuka jendela baru untuk akses, kualitas, dan inovasi. Dulu berkontak dengan dokter spesialis bagi ibu hamil dapat menjadi beban tersendiri, terutama di tengah kendala ekonomi dan birokratis. Di balik proses ke arah perbaikan tersebut terdapat cerita-cerita inspiratif dari dokter dan pelayan kesehatan.

Cerita itu datang dari, salah satunya, dr. Ermawati, dokter kandungan. dr. Ermawati merupakan dokter yang menolong ibu hamil di Sumatera Barat. Dalam perjalanan hidupnya, ia mengubah tantangan menjadi peluang, tidak hanya menjadi dokter ahli kandungan, tetapi juga mendirikan Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Siti Hawa.

Selama hidupnya, Ermawati mewakafkan dirinya untuk membantu masyarakat dalam dunia kesehatan. Kini ia ingin mewakafkan dirinya bukan hanya di bidang kesehatan, melainkan juga di berbagai bidang yang berhubungan dengan hajat hidup orang banyak.

Untuk mewujudkan jalan pengabdian itu, Ermawati mencalonkan diri untuk menjadi anggota DPRD Sumatera Barat. Ia maju dari Partai Bulan Bintang (PBB), nomor urut 2 Daerah Pemilihan (Dapil) 1 Kota Padang.

Perjalanan akademis
Dilahirkan sebagai anak petani di Pariaman, Ermawati mengalami perjalanan berkesan, menjadi dokter ahli kandungan perempuan pertama di Kota Padang. Dukungan dari sanak saudara di kampung halaman menjadi modal besar dalam perjalanan akademisnya.

"Selama ada kemampuan dan kemauan, ada saja jalan meraih gelar dokter," ujarnya menggambarkan semangatnya untuk meraih impian, Minggu (28/1/2024).

Perjalanan akademis Ermawati selalu gemilang. Ia meraih prestasi sebagai juara kelas sejak SD hingga SMA. Impiannya untuk kuliah di Fakultas Kedokteran terwujud saat diterima di Universitas Andalas pada 1987. Sejak bertugas sebagai dokter umum, ia mendapatkan penghargaan dokter puskesmas berprestasi tingkat Sumatera Barat pada 1991.

Keputusan penting datang ketika seorang pasien hamil menolak berobat kepadanya, yang memilih berkonsultasi dengan dokter kandungan. Kejadian itu menjadi pemicu bagi Ermawati untuk menjadi dokter spesialis dan melanjutkan pendidikan di bidang obstetri dan ginekologi.

"Saya ingin membantu dengan menjadi dokter spesialis," ujarnya.

Pada 1998 Ermawati berhasil meraih gelar spesialis dan ditugasi di Rumah Sakit Umum Derah Sawahlunto. Selama bertugas di berbagai rumah sakit di Sumatera Barat, Ermawati melihat kekurangan dalam sistem pelayanan, terutama bagi perempuan dengan keterbatasan gerak. Hal itulah yang mendorongnya untuk mendirikan RSIA Siti Hawa di Jalan Parak Gadang, Kota Padang.

RSIA Siti Hawa tidak hanya menyediakan pelayanan medis berkualitas, tetapi juga menciptakan lingkungan yang ramah dan mendukung bagi ibu hamil dan anak-anak. Dengan kesadaran akan kebutuhan khusus ibu hamil, Ermawati memberikan layanan yang lebih leluasa dan mendirikan rumah sakit khusus untuk anak dan ibu.

Seiring dengan berjalannya waktu dan perubahan dalam sistem pelayanan kesehatan, RSIA Siti Hawa kini menjadi solusi untuk meningkatkan akses dan kualitas pelayanan. Wanita yang juga menjabat sebagai Ketua Yayasan Kanker Indonesia Cabang Kordinator Sumbar itu turut menyoroti perubahan positif di dunia kesehatan, seperti adanya rujukan dari layanan primer, yang mempersingkat waktu untuk bertemu dengan dokter spesialis.

Sebagai caleg dari Partai Bulan Bintang, Ermawati tidak hanya membawa ide masa depan untuk generasi mendatang, tetapi juga menekankan pentingnya investasi pada sumber daya manusia (SDM). Kesadaran akan kesehatan ibu hamil sebagai modal awal untuk membentuk SDM unggul di Sumatera Barat menjadi panggilan hati baginya.

Meskipun dihadapkan pada masalah seperti tingginya persentase anemia pada ibu hamil di Sumatera Barat, Ermawati melihat harapan karena perlahan persentase tersebut menurun. Ia menyatakan, "Ini salah satu alasan saya maju". Hal itu menunjukkan tekadnya untuk berkontribusi dalam meningkatkan kesehatan masyarakat.

Dalam era ketika deteksi dini dan kebijakan pro-ibu hamil makin penting, Ketua Asosiasi Klinik Sumbar itu juga menyoroti kebutuhan akan layanan rumah sakit. Meskipun biaya ditanggung oleh pemerintah melalui BPJS, Ermawati menggarisbawahi adanya kendala biaya lainnya, terutama bagi masyarakat kurang mampu.

Ermawati juga mencermati dampak negatif pergaulan remaja dan penyalahgunaan narkoba, yang dapat meningkatkan angka infeksi menular seksual. Baginya, hal itu merupakan masalah kesehatan, sosial, dan keagamaan yang perlu diperhatikan secara holistik. Pendekatan yang mencakup aspek pendidikan, sosial, dan agama dianggapnya sebagai kunci untuk menciptakan perubahan yang signifikan dalam masyarakat.

Sebagai caleg, Ermawati melihat dirinya sebagai pelayan masyarakat, terutama bagi ibu-ibu yang bahagianya sama ketika anaknya lahir ke dunia. Dengan komitmen untuk memberikan pelayanan kesehatan yang prima, ia terus berinovasi dan berupaya memberikan yang terbaik bagi masyarakat.

Dengan tekad kuat dan pengalaman medis yang luas, Ermawati melangkah ke dunia politik untuk membawa perubahan nyata. Dalam pencalonannya sebagai anggota legislatif DPRD Sumatera Barat, ia membawa visi untuk menciptakan Sumatera Barat yang sehat, mandiri, dan berdaya saing.

Kesehatan ibu hamil, pendidikan, dan perubahan sosial menjadi fokus utamanya, memastikan bahwa setiap langkahnya adalah langkah menuju perubahan yang lebih baik bagi masyarakat Sumatera Barat. (*/Fs)

Tag:

Baca Juga

22 Warga Binaan Lapas Bukittinggi Diduga Keracunan
22 Warga Binaan Lapas Bukittinggi Diduga Keracunan
Semen Padang dan BI Sumbar Ubah Limbah Uang Jadi Energi Hijau
Semen Padang dan BI Sumbar Ubah Limbah Uang Jadi Energi Hijau
UNAND Kukuhkan 7 Guru Besar dari 3 Fakultas
UNAND Kukuhkan 7 Guru Besar dari 3 Fakultas
Indosat Ooredoo Hutchison kembali membukukan kinerja yang progresif pada sebagian besar indikator kinerja utama di kuartal pertama tahun,
Indosat Ooredoo Hutchison Catat Laba Bersih dan ARPU yang Progresif di Kuartal I 2025
Pembelian Gabah Petani Dibatasi 3 Juta Ton, Anggota DPR Ingatkan Mekanismenya Harus Jelas
Pembelian Gabah Petani Dibatasi 3 Juta Ton, Anggota DPR Ingatkan Mekanismenya Harus Jelas
Pahlawan Nasional Usmar Ismail Diabadikan Jadi Nama Jalan di Bukittinggi
Pahlawan Nasional Usmar Ismail Diabadikan Jadi Nama Jalan di Bukittinggi