Langgam.id - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi untuk 1-4 Juni 2019. Peringatan itu dikeluarkan pada Sabtu (1/6/2019).
"Terdapat pola sirkulasi di Samudra Hindia barat Pulau Simelue. Pola angin di wilayah utara ekuator umumnya dari Timur-Selatan dengan kecepatan 3-15 knot. Sedangkan di wilayah setalan ekuator, umumnya dari Timur-Tenggara dengan kecepatan 3-25 knot," tulis admin BMKG pada akun medsos resmi BMKG Padang Panjang.
Hal ini mengakibatkan ketinggian gelombang mencapai 2,5 hingga 4 meter pada sejumlah wilayah perairan Indonesia, termasuk di perairan barat Sumatra.
Sejak dari barat Aceh, Pulau Simelue hingga Kepulauan Mentawai Sumbar serta Perairan Bengkulu, Pulau Enggano dan barat Lampung. BMKG memasukkannya dalam kategori berbahaya. Sementara, di Samudera Hindia sebelah barat Bengkulu, gelombang diperkirakan 4-6 meter dengan kategori sangat berbahaya.
Untuk keselamatan pelayaran di laut, BMKG memberi mengharapkan perhatian bila ada risiko tinggi. Untuk perahu nelayan, bila Kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1.25 m. Untuk kapal Tongkang, bila kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1.5 m eter.
Sementara untuk kapal Ferry, bila Kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2.5 meter. Sementara, untuk kapal Ukuran besar seperti kapal Kargo atau kapal pesiar, baru berisiko tinggi bila Kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4 meter.
BMKG Maritim Teluk Bayur memprakirakan cuaca di jalur penyeberangan sejak 1-2 Juni 2019. Antara Padang-Sikakap dan Padang-Tua Pejat, cuaca hujan ringan dengan ketinggian gelombang 0,5 - 1,5 meter.
Sementara, antara Tua Pejat-Sikakap dan Sikakap-Sikabaluan, cuaca hujan ringan dengan ketinggian gelombang 0,8 - 2 meter. (*/HM)