Langgam.id - Pemerintah dinilai telah mengambil keputusan yang berani, cepat, dan tepat dengan melakukan penyegelan dan pembongkaran terhadap tempat wisata di Puncak, Kabupaten Bogor. Hal tersebut menunjukkan cara penyelesaian masalah banjir yang langsung ke akarnya.
Demikian ditegaskan Anggota Komisi XIII DPR RI dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN), Arisal Aziz usai mengetahui gerak cepat yang dilakukan oleh Menteri Koordinator Pangan Zulkifli Hasan, Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, serta Bupati Bogor Rudy Susmanto yang melakukan penertiban dengan penyegelan dan pembongkaran tempat wisata serta bangunan yang melanggar lingkungan hidup di kawasan Puncak, Bogor, Jawa Barat.
“Ini baru langkah yang berani ke penyebab masalah banjir di hulunya langsung,“ ungkapnya di Jakarta, Jumat (7/3/2025)
Menurut Arisal, jarang sekali terjadi saat bencana dilakukan tindakan penyelegan dan pembongkaran ke tempat wisata dan bangunan milik pemerintah daerah sendiri. Biasanya prosesnya akan lama pasca bencana baru dieksekusi.
Seperti diketahui, kawasan Puncak Bogor, Jawa Barat sudah lama terdapat banyak bangunan dan tempat wisata yang melanggar peraturan daerah maupun lingkungan, namun belum ada tindakan sama sekali.
“Tindakan tegas terhadap empat lokasi wisata di Jalan Raya Puncak adalah usaha nyata untuk menyelamatkan ribuan warga Jabotabek dari bencana banjir tahunan maupun lima tahunan,” tegas Arisal Aziz.
Menteri Koordinator Pangan Zulkifli Hasan memimpin langsung penyegelan empat lokasi wisata dan bangunan yang dinilai melanggar alih fungsi lahan di Puncak, Bogor, Jawa Barat. Empat lokasi yang disegel lokasi wisata Hibisc Fantasy, lokasi wisata Eiger Adventure di Megamendung, Pabrik teh di dekat Telaga Saat dan Pabrik Teh di kawasan Agrowisata Gunung Mas.
Menurut Zulhas yang juga Ketua Umum PAN, berdasarkan aduan masyarakat kawasan Taman Nasional Gunung Pangrango yang paling tinggi di Jawa Barat ini, telah berubah alih fungsi dari daerah Lindung Taman Nasional dan perkebunan menjadi tempat wisata.
“Ini sudah melanggar telak, Kalau seperti ini Bogor, Bekasi bisa luluh lantah,” tegasnya.
Deputi Penegakan Hukum (Gakkum) Kementerian LH Rizal Irawan menyebut ada 33 lokasi melakukan pelanggaran dokumen lingkungan.
"Saat ini baru empat yang disegel. Sedangkan 33 tempat lainnya akan dipasang plang segel semua sampai beberapa hari ke depan," jelasnya. (*/Fs)