Kenakalan remaja merupakan sebuah permasalahan yang seringkali menjadi pusat perhatian beberapa tahun terakhir dalam masyarakat. Kenakalan remaja bisa dilihat dari perilaku menyimpang seperti pergaulan bebas, penyalahgunaan narkoba, tawuran, atau perilaku kriminal lainnya yang merugikan banyak pihak.
Kurangnya kesadaran generasi muda pada kenakalan remaja bisa dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk kurangnya informasi tentang risiko dan konsekuensi dari perilaku tersebut, tekanan dari teman sebaya, kurangnya pemahaman mengenai konsekuensi hukum, serta pengaruh negatif dari media dan lingkungan sekitar. Faktor- faktor ini dapat menyebabkan generasi muda kurang memahami pentingnya bertindak dengan bijaksana dan bertanggung jawab.
Di Indonesia sendiri,kenakalan remaja tahun 2020 mencapai 12944,47 kasus. Menurut (BPS), dari 233 juta penduduk Indonesia, 28,6% adalah remaja berusia 10-24 tahun.
angka ini tentunya sangat disayangkan untuk negara kita yang minim generasi muda yang peka terhadap bangsa.
Sesuai dengan prinsip Pancasila yang ketiga yaitu, Persatuan Indonesia mengajarkan pentingnya persatuan dan kesatuan dalam keberagaman. Dengan mengajarkan nilai-nilai persatuan kepada remaja, yang akan lebih cenderung untuk membangun hubungan yang harmonis dengan sesama, tanpa memandang perbedaan suku, agama, ras, dan antar golongan. Hal ini akan membantu dalam mengurangi kenakalan remaja dengan menciptakan lingkungan yang lebih mendukung untuk pertumbuhan dan perkembangan positif.
Dalam memerangi kenakalan remaja, dibutuhkan kerjasama lintas sektor antara pemerintah, keluarga, masyarakat, dan lembaga pendidikan. Dengan kerjasama yang solid, berbagai pihak dapat saling mendukung dalam memberikan pendidikan dan pembinaan yang holistik bagi remaja sehingga mereka dapat tumbuh dan berkembang sebagai individu yang bertanggung jawab dan peduli terhadap lingkungan sekitarnya.
Orang tua memiliki peran yang sangat penting dalam meminimalisir kenakalan remaja. Dengan pendekatan yang tepat, orang tua dapat berperan sebagai pilar utama dalam membentuk karakter anak-anak mereka dan mencegah terjadinya kenakalan remaja.
Salah satu peran terpenting yang dimiliki oleh orang tua dalam meminimalisir kenakalan remaja adalah menjadi contoh yang baik bagi anak-anaknya. Anak-anak cenderung meniru perilaku orang tua mereka. Oleh karena itu, orang tua yang berperilaku baik dan bertanggung jawab cenderung akan memiliki anak-anak yang juga demikian. Sebaliknya, perilaku buruk atau tidak bertanggung jawab dari orang tua bisa menjadi contoh negatif bagi anak-anak, yang pada akhirnya dapat memicu perilaku kenakalan remaja.
Dengan memberikan contoh yang baik, pendidikan yang berkualitas, komunikasi yang terbuka, pengawasan yang tepat, penanaman nilai-nilai agama dan moral, pengajaran tentang tanggung jawab, pemberian perhatian dan waktu yang cukup, monitoring terhadap lingkungan pergaulan, menyediakan pendidikan tentang risiko dan konsekuensi dari kenakalan remaja, serta memperkuat hubungan keluarga, orang tua dapat membantu anak-anak mereka untuk tumbuh menjadi individu yang bertanggung jawab dan menjauh dari perilaku kenakalan remaja. Dengan begitu, melalui peran orang tua yang aktif dan terlibat, kita dapat secara efektif meminimalisir kemungkinan terjadinya kenakalan remaja di masyarakat.
Namun jika hanya mengandalkan dukungan dari orang tua dan lingkungan sekitar saja tidak cukup,pentingnya kesadaran bagi remaja sendiri. Kurangnya kesadaran remaja tentang Kenakalan remaja ini menjadi sangat penting dalam pencegahan dan berlaku merugikan di kala generasi muda tanpa kesadaran yang cukup akan Resiko dan konsekuensi Dari perilaku kenakalan remaja ini.
Saat ini, semakin kompleksnya tantangan dan tekanan yang dihadapi oleh remaja membuat pentingnya kesadaran akan dampak dari perilaku kenakalan remaja menjadi semakin mendasar.
Maka dari itu,penting bagi kita peka terhadap fenomena-fenomena sosial yang terjadi saat ini,terutama pada kasus kenakalan remaja,untuk menciptakan generasi muda yang berkualitas dan memiliki partisipasi terhadap negara.
Selain itu sebagai generasi muda,kita perlu memperkuat Nilai-Nilai Kritis, Empati, dan Tanggung Jawab
Penguatan nilai-nilai kritis, empati, dan tanggung jawab juga perlu disertai dengan upaya meningkatkan kesadaran remaja tentang kenakalan remaja. Dengan memahami pentingnya nilai-nilai ini, kita akan lebih mampu untuk membuat keputusan yang bertanggung jawab.
Dengan pendekatan yang komprehensif dan kolaboratif antara sekolah, keluarga, masyarakat, dan media sosial, kita dapat membantu remaja untuk memahami risiko dan konsekuensi dari perilaku kenakalan remaja. Kesadaran remaja tentang kenakalan remaja sangat penting untuk memastikan bahwa mereka memahami pentingnya perilaku yang sehat dan bertanggung jawab bagi diri sendiri dan masyarakat.
Dengan pendekatan keterlibatan yang komprehensif dari berbagai pihak, kita dapat mengubah pandangan yang menganggap sepele kenakalan remaja dan memperkuat kesadaran akan konsekuensi dari perilaku tersebut. Melalui upaya bersama yang kokoh, kita dapat menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan positif remaja dan mendorong mereka untuk melakukan pilihan yang lebih bijaksana dan bertanggung jawab.
Dengan tindakan yang konsisten dan berkelanjutan, kita dapat membantu membangun kesadaran remaja yang kuat terhadap pentingnya perilaku yang bertanggung jawab dan menghindari perilaku merugikan.
*Penulis: Yasmin Faradisi Yusi Sapardiman (Mahasiswi Departemen Ilmu Komunikasi Universitas Andalas)